Kabupaten Sukoharjo Mewakili Provinsi Jateng Melaksanakan Panen Raya Padi Serentak Bersama Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto Secara Virtual

Sukoharjo (8/4/2025) Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto, S.H., M.I.P. menghadiri kegiatan Panen Raya Padi Serentak Bersama Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto secara virtual di Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Senin (7/4/2025).

Kegiatan panen raya ini turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K., beserta jajaran, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, S.I.P, M.Si. beserta jajaran, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H, S.I.K, M.H. beserta jajaran, Kabinda Jateng Brigjen Pol Harsena, Ketua DPRD Jateng H. Sumanto, Danrem 074/Wrt Kolonel Inf M. Arry Yudistira, S.I.P., M.I.Pol., M. Han., Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, S.E, M.M. beserta jajaran Forkopimda, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, S.H., S.I.K., Forkopimcam Polokarto, Kepala Desa se Kecamatan Polokarto, Gapoktan Kec. Polokarto.

Panen serentak berlangsung di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota se-Indonesia, sebagai bagaian dari upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

Panen raya ini menjadi simbol keberhasilan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan lokal. Diharapkan, kolaborasi seperti ini dapat terus ditingkatkan guna mewujudkan pertanian Surabaya yang maju, mandiri dan berkelanjutan.

Dalam arahannya secara virtual, Presiden menegaskan pentingnya untuk tidak pesimis terhadap bangsa sendiri. Masyarakat diminta untuk tidak menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa Indonesia, serta didorong agar kebutuhan harga pangan di tanah air bisa lebih murah dibanding negara lain demi kesejahteraan rakyat.

Petani juga dipandang sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional dengan peran yang lebih vital dibanding pejabat elit. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI.

Adapun tujuan dari kegiatan panen raya padi ini antara lain meningkatkan produksi padi nasional, memastikan ketersediaan pangan secara berkelanjutan, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.

Dengan pelaksanaan panen raya secara terkoordinasi, pemerintah dapat memantau dan mengontrol produksi padi nasional secara lebih optimal. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pengelolaan sumber daya pertanian.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia.

Dalam kesempatan yangsama, Bulog juga hadir langsung untuk membeli hasil panen petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, memberikan jaminan pasar sekaligus mendorong kestabilan harga gabah di tingkat petani.