Sukoharjo (24/2/2025) Tim Satgas Pangan Kabupaten Sukoharjo turun tangan melakukan penyerapan gabah hasil panen petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp6.500/kilogram di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru dan Desa Kenokorejo, Kecamatan Polokarto. Terobosan ini dilakukan untuk memberantas tengkulak serta meningkatkan kesejahteraan petani demi mewujudkan program prioritas swasembada pangan.
Tim Satgas Pangan Kabupaten Sukoharjo terdiri dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo, Dinas Ketahanan Pangan Sukoharjo dan Perum Bulog. Serta mendapat pendampingan khusus dari Kodim 0726/Sukoharjo. Tim satgas pangan bergerak ke lahan pertanian yang memasuki masa panen di wilayah Weru dan Polokarto.
Kadispertan Sukoharjo Bp. Bagas Windaryatno mengatakan tim satgas pangan turun tangan untuk memastikan pembelian gabah sesuai HPP gabah senilai Rp6.500 per kilogram. Pembelian gabah hasil panen petani dioptimalkan oleh Perum Bulog. “Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pembelian gabah hasil panen petani harus sesuai HPP gabah yang berlaku sejak 15 Januari 2025. Kami turun tangan karena ada indikasi gabah hasil panen petani hendak dibeli tengkulak dengan harga jauh dibawah HPP. Di kisaran Rp6.000-Rp6.100 per kilogram,” kata Bp. Bagas.
Menurutnya, Perum Bulog bakal mengoptimalkan serapan gabah hasil panen petani di wilayah Sukoharjo. Petugas bakal membeli langsung gabah hasil panen di sawah sesuai HPP. Pembelian gabah hasil panen sesuai HPP dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
Hal ini juga bagian dari upaya percepatan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. “Serapan gabah sesuai HPP dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Harga gabah yang dibeli Perum Bulog cukup tinggi. Sehingga, petani mendapat penghasilan besar saat panen raya padi,” ujar dia.
Lebih jauh, Bp. Bagas mengatakan saat ini, akselerasi percepatan tanam dan luas tambah tanam (LTT) terus digenjot untuk mewujudkan program swasembada pangan. Optimalisasi lahan pertanian harus dilakukan untuk merealisasikan target luas tanam padi pada 2025 seluas kurang lebih 60.225 hektare.
“Sukoharjo merupakan daerah penyangga lumbung padi level nasional dengan angka provitas padi tertinggi di Jawa Tengah. Berbagai upaya dilakukan dengan bersinergi lintas sektoral agar para petani bisa menanam padi tiga kali-empat kali dalam setahun,” papar Bp. Bagas.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim 0726/Sukoharjo Letko Inf Supri Siswato, S.H., M.I.P. mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal dan mendukung penuh swasembada pangan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. "Karena ini merupakan Program yang dicanangkan oleh Bp. Presiden Prabowo Subianto," ucapnya.