Pelepasan Burung Hantu Tyto Alba Sebagai Predator Tikus Dalam Rangka Mewujudkan Swasembada Pangan Kab. Sukoharjo Yang Ramah Lingkungan

Sukoharjo (21/2/2025) Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto, S.H., M.I.P. bersama Kadispertan Kab. Sukoharjo Bp. Bagas Windaryatno, SP., Msi., Pelestari Burung Indonesia (PBI), Muspika Kec. Sukoharjo dan kelompok Tani melaksanakan pelepasan burung hantu (tyto alba) di Klurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Kamis (20/2/2025).

Hama tikus masih jadi ancaman petani Sukoharjo. Untuk itu, Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Harmoni Sukoharjo melepas tyto alba atau burung hantu sebagai predator alami tikus.

Ketua P4S Harmoni, Bp. Kardiman mengatakan, P4S konsisten melakukan pengembangan dan pelestarian tyto alba. Fokus kegiatan selama ini adalah pembesaan dan memelihara anakan tyto alba. P4S Harmoni sendiri didirikan tahun 2022 lalu.

"Hingga saat ini kami rutin melepaskan tyto alba dewasa sebagai predator alami hama tikus," ujarnya.

Bp. Kardiman juga mengatakan, di kawasan tersebut terdapat 20 rumah burung hantu (rubuha) yang masih layak dan 48 unit rubuha dalam kondisi rusak. Menurutnya, jumlah rubuha saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan populasi tyto alba saat ini.

"Kami harap dengan kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan tyto alba," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kadispertan Kab. Sukoharjo Bp. Bagas Windaryatno, SP., Msi. mengatakan hari ini kita bertempat di P4S Harmoni Kelurahan Sukoharjo, Keacamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo bersama Pak Komandan Kodim, ketua umum PBI Pusat dan teman-teman PBI serta para pemerhati lingkungan dan juga para kelompok tani melakukan satu kegiatan pelepasan burung atau tyto alba yang telah dilaksanakan perawatan dan pemeliharan di P4S ini untuk dilepas liarkan kembali ke alam dengan tujuan untuk membantu petani sebagai pemangsa alami memangsa hama tikus.

"Sehingga harapan kami dengan adanya pelepasan ini bisa-bisa berkembang biak dengan baik serta kemudian bisa membantu petani untuk menekan hama tikus, sehingga konsep dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam, kemudian tetap mempertimbangkan ekosistem ini benar-benar kita laksanakan untuk mewujudkan swasembada pangan memenuhi apa yang menjadi perintah Bapak Presiden kita" pungkas Kadispertan.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim menambahkan bahwa kegiatan pelepasan burung hantu tyto alba ini merupakan salah satu bentuk wujud keseriusan kita para stakeholder di wilayah Kabupaten Sukoharjo untuk mewujudkan swasembada pangan dengan bertema ramah lingkungan.

"Dengan harapan, swasembada pangan berjalan, ekosistem berjalan dengan seimbang dan yang paling penting pada poin ini adalah kita pengen membantu masyarakat dalam pemberantasan hama, karena memang burung hantu tyto alba ini sebagai salah satu predator yang sangat luar biasa untuk hama tikus," tambahnya.