Sukoharjo (14/11/2024) Kasdim 0726/Sukoharjo Mayor Inf Mochklisin mewakili Dandim 0726/Sukoharjo menghadiri kunjungan kerja Spesifik Komisi IV DPR RI bertempat di Hamparan Poktan Ngesti Mulyo Ds. Mojorejo, Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo. Rabu (13/11/2024).
Hadir dalam kegiatan, Ketua Komisi IV DPR RI Ibu Siti Hediati Heriadi, Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Supriyanto, S.P., M.P., mewakili Pj. Gubernur Jateng, Kabid Dinas Pertanian dari Provinsi Himawan Wahyu Pamungkas, S.P., M.P., Plt. Bupati Kab. Sukoharjo Drs. H. Agus Santoso beserta jajaran Forkopimda, Kasdim 0726/Sukoharjo Mayor Inf Mochklisin mewakili Dandim 0726/Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, S.I.K., M.H., Muspika Kec. Bendosari beserta jajaran, Gapoktan se Kec. Baki.
Kunjungan tersebut bertujuan memantau pelaksanaan program pertanian. Terutama peningkatan produktivitas lahan padi, melalui optimalisasi irigasi dan program pompanisasi.
Ketua Komisi IV DPR RI Ibu Siti Hediati Heriadi menjelaskan, kunjungan ini untuk memastikan efektivitas program pertanian nasional. Seperti pompanisasi dan pengelolaan irigasi.
"Program-program ini sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kami ingin mendapatkan masukan langsung dari petani dan pemerintah daerah, agar kebutuhan dan tantangan di lapangan bisa segera ditindaklanjuti," ucapnya.
Selama kunjungan, rombongan didampingi Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sukoharjo Drs. H. Agus Santosa. Menurutnya, luasan lahan pertanian di Kota Makmur relatif kecil. Hanya seluas 20.496 hektare, yang tersebar di 12 kecamatan.
"Saya mengapresiasi peran Kementerian Pertanian (Kementan), terkait program bantuan pompanisasi, pipanisasi, dan irigasi. Karena berperan penting dalam menjaga stabilitas pengairan untuk lahan pertanian. Khususnya selama fenomena El Nino melanda," pungkasnya.
Produktivitas padi di Sukoharjo masih menempati posisi teratas di Jawa Tengah. Tahun lalu, produksi padi 348.736 ton. Tahun ini hingga Oktober, produktivitasnya 71,30 kuintal per hektare,” paparnya.
Ditemui disela-sela kegiata, Kasdim 0726/Sukohjarjo Mayor Inf Mochklisin mengatakan bahwa indeks penanaman padi melalui pompanisasi meningkat. Dulu, petani hanya bisa panen dua kali setahun. Setelah hadirnya program tersebut, bisa panen tiga kali setahun.
"Bahkan sebelum anomali iklim, indeks penanaman sempat mencapai IP400 dalam kurun waktu 14 bulan. Bantuan pompanisasi dari pemerintah sangat membantu untuk memaksimalkan areal tanam, serta meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan di Sukoharjo," tutup Kasdim.