Sukoharjo (22/07/22) Kodim 0726/Sukoharjo melalui Grup Karawitan Kartiko Yudho Laras mengikuti Festival gamelan "Sukoharjo Sound of Gamelan" yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, di Pendopo Graha Satya Praja (GSP). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya melestarikan budaya Jawa sekaligus memantapkan iconnya Kabupaten Sukoharjo.
Ketua Gerbang Budaya Sukoharjo Joko Ngadimin mengatakan, pasca diakui Unesco sebagai warisan budaya tak benda, gamelan harus senantiasa dilestarikan. Bahkan, Sukoharjo saat ini menjadi pusat gamelan terbesar di dunia.
Seperti kita ketahui bahwa pusat industri pembuatan Gamelan sendiri berada di wilayah Kabupeten Sukoharjo. "Empu-empu pembuat gamelan terbesar di dunia ada di Sukoharjo, tepatnya di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban," Joko Ngadimin.
Festifal Gamelan Sukohar0jo ini digelar secara rutin tiap tahun dan terhenti saat pandemi covid 19. Festifal yang diikuti oleh 10 tim ini berjalan cukup meriah. Apalagi saat para niyaga menampilkan gending-gending dolanan yang ceria, tak sedikit para hadirin banyak yang turun ikut berjoget dan sangat kental sekali suasana hiburannya.
Gamelan resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau "Intangible Cultural Heritage" pada 15 Desember 2021 oleh Unesco. Artinya, gamelan menjadi produk unik dari budaya Indonesia yang tidak ditemukan di belahan dunia lain.
"Semoga kegiatan festifal gamelan ini nantinya bisa menggairahkan kembali sektor pariwisata di Sukoharjo termasuk nantinya dapat membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sukoharjo, khususnya kepada para seniman gamelan serta sentra industri gamelan itu sendiri," tukas Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan yang berkesempata hadir pada saat itu.
Semantara itu Bupati Sukoharjo Hj. etik Suryani, S.E, MM berharap dengan adanya Sukoharjo Sound of Gamelan ini, Sukoharjo bisa terdengar se-antero Nusantara. Sehingga dapat mengangkat nama Sukoharjo sebagai pusat kerajinan gamelan sehingga dapat menghidupkan kembali pariwisata, budaya serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat khususnya perajin gamelan di Desa Wirun.