Sukoharjo (21/05/18) Kegiatan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 110 Tahun 2018 digelar di halaman Kantor Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo pada hari Senin (21/05) pukul 07.00 s.d 18.00 wib.
Upacara diikuti oleh 1 peleton Muspika, peleton Kepala desa, paduan suara, peleton kepala sekolah, peleton guru dan pns kecamatan Weru. Bertindak sebagai Inspektur Upacara AKP M BUSRO SH MH. Upacara ini dihadiri Camat Weru yang diwakili Sekcam Weru bapak Pandiyono ST, MT, Danramil 05 Weru yang diwakili Pelda Catur Wibowo, Kepala UPTD SE Kec Weru, Kasi Trantib Sat pol PP kec Weru Sriyanto, Kepala desa dan perangkat desa se Kec Weru, Para guru / pembimbing guru Olah raga se kec Weru, PNS sekecamatan Weru dan Ketua PPK kec Weru Sugeng Ritanto.
Dalam amanatnya INspektur upacara menyampaikan bahwa Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia utk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Karno juga menggambarkan persatuan bangsa seperti layaknya sapu lidi jika TDK diikat maka lidi tsbt akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan, tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan diikat menjadi sapu mana ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yg sdh terikat.
Upacara diikuti oleh 1 peleton Muspika, peleton Kepala desa, paduan suara, peleton kepala sekolah, peleton guru dan pns kecamatan Weru. Bertindak sebagai Inspektur Upacara AKP M BUSRO SH MH. Upacara ini dihadiri Camat Weru yang diwakili Sekcam Weru bapak Pandiyono ST, MT, Danramil 05 Weru yang diwakili Pelda Catur Wibowo, Kepala UPTD SE Kec Weru, Kasi Trantib Sat pol PP kec Weru Sriyanto, Kepala desa dan perangkat desa se Kec Weru, Para guru / pembimbing guru Olah raga se kec Weru, PNS sekecamatan Weru dan Ketua PPK kec Weru Sugeng Ritanto.
Dalam amanatnya INspektur upacara menyampaikan bahwa Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia utk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Karno juga menggambarkan persatuan bangsa seperti layaknya sapu lidi jika TDK diikat maka lidi tsbt akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan, tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan diikat menjadi sapu mana ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yg sdh terikat.