Kegiatan sosialisasi penyakit Dyfteri di Ponpes Quryatun Qur'an ini di ikuti sekitar 300 orang peserta yang terdiri dari santriwati pondok pesantren putri Quryatul Qur'an dan orang tua dari santriwati pondok pesantren putri quryatul qur'an yang di selengarakan berkat kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.
Penyakit Difteri untuk akhir-akhir ini cukup menghebohkan, sempat menjadi kejadian luar biasa (KLB), Kementerian Kesehatan RI mencatat difteri telah menelan 44 korban jiwa dari beberapa Kab/Kota di Indonesia. Daerah yang paling banyak terkena difteri adalah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Dalam pemaparannya dr Isna N,SpA,Mkes menyampaikan secara umum gejala yang akan muncul ketika Anda mulai terserang penyakit Difteri adalah demam, sakit tenggorokan, dan batuk kering. Gejalanya memang mirip seperti penyakit flu. Akan tetapi, yang menjadi pembeda dengan penyakit flu adalah tampaknya kelenjar keabu-abuan di pangkal tenggorokan. Anda juga akan mengalami sesak nafas dan detak jantung yang menjadi semakin cepat. Gejala inilah yang dapat berujung pada kematian.
"Saya kira sosialisasi dari Dinas kesehatan bekerja sama dengan Rumah Sakit Nirmala Suri ini merupakan langkah yang tepat dilaksanakan, agar para santriwati dan orang tua mewaspadai gejala-gejalanya, serta tindakan apa yang harus segera dikerjakan jika ditemui gajala-gejalanya" Kata Danramil 05 Weru Saat dimintai keterangan.
Kegiatan sosialisasi ini tampak dihadiri Camat Weru / Drs Samino, Danramil 05 Weru Kapten Czi Hartono, Kapolsek Weru Akp Sunarto, Kepala Puskesmas Weru dr Dewi kartika Sari, Kabid P2P Dinas kesehatan kab.Sukoharjo bapak Bejo Raharjo, Ketua Mui Kab.Sukoharjo dr Guntur, RS Nirmala Suri / dr Isna N S.PA, M.kes, Direktur pondok pesantren Quryatul Qur'an / Sukino, Perangkat Desa Karangmojo, Babinsa Desa Karangmojo dan para Orang tua / Santriwati Pondok Pesantren putri Quryatul Qur'an sekitar 300 orang.
