Sukoharjo (21/02/18) Mewabahnya penyakit Difteri baru-baru ini disikapi oleh Kodim 0726/SUkoharjo dengan serius, hingga perlu adanya sosialisasi tentang penyakit Difteri ini kesegenap angota Kodim 0726/Sukoharjo. Seperti halnya pada hari ini Rabu (21/02) Dr. Chandra Ayu Muliasari dari Denkesyah 04.04.04 Surakarta sebagai Penanggung jawab Klinik Kartika 26 Sukoharjo Dim 0726/Skh mengisi materi tentang Sosialisasi penyakit Difteri tersebut di hadapan anggota Kodim 0726/Sukoharjo.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh anggota Kodim 0726/Sukoharjo baik militer maupun PNS ini dilaksanakan setelah pelaksanaan jam Komandan Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, S.Ip, M.Tr (Han). Dikatakan oleh Dr. Chandra Ayu Muliasari, selain disebabkan cepatnya penularan bakteri corynebacterium diptheria penyebab difteri, juga karena minimnya pengetahuan warga. Mereka menganggap anggota keluarga yang terkena penyakit ini hanya flu, radang tenggorokan atau demam biasa karena ciri-ciri atau gejala serangan mirip dengan flu. Warga lebih mengenal penyakit DBD ketimbang difteri.
Pemicu lainnya, banyak warga yang enggan membawa anaknya melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Padahal imuninasi sangat penting guna menangkal serangan bakteri corynebacterium diptheria. Apalagi penularan difteri sangat cepat. Penularan yang paling sederhana, menghirup udara saat penderita bersin atau batuk penderita difteri.
Ancaman wabah difteri kini menakutkan warga. Baik pemerintah pusat maupun Pemprov DKI harus cepat bertindak. Aparat kelurahan, RT serta RW segera terjunkan guna melakukan pencegahan serta deteksi dini. Gencarkan sosialisasi pentingnya imunisasi, pengetahuan tentang gejala penyakit serta metode penularan, supaya warga waspada serta cepat bertindak bila ada keluarga yang terserang difteri.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh anggota Kodim 0726/Sukoharjo baik militer maupun PNS ini dilaksanakan setelah pelaksanaan jam Komandan Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, S.Ip, M.Tr (Han). Dikatakan oleh Dr. Chandra Ayu Muliasari, selain disebabkan cepatnya penularan bakteri corynebacterium diptheria penyebab difteri, juga karena minimnya pengetahuan warga. Mereka menganggap anggota keluarga yang terkena penyakit ini hanya flu, radang tenggorokan atau demam biasa karena ciri-ciri atau gejala serangan mirip dengan flu. Warga lebih mengenal penyakit DBD ketimbang difteri.
Pemicu lainnya, banyak warga yang enggan membawa anaknya melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Padahal imuninasi sangat penting guna menangkal serangan bakteri corynebacterium diptheria. Apalagi penularan difteri sangat cepat. Penularan yang paling sederhana, menghirup udara saat penderita bersin atau batuk penderita difteri.
Ancaman wabah difteri kini menakutkan warga. Baik pemerintah pusat maupun Pemprov DKI harus cepat bertindak. Aparat kelurahan, RT serta RW segera terjunkan guna melakukan pencegahan serta deteksi dini. Gencarkan sosialisasi pentingnya imunisasi, pengetahuan tentang gejala penyakit serta metode penularan, supaya warga waspada serta cepat bertindak bila ada keluarga yang terserang difteri.