Sukoharjo (14/02/18) Pasiterdim 0726/Sukoharjo Lettu Inf Mardiyanto pada hari selasa (14/02) mewakili Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, S.IP, M.Tr (Han) di balai desa Mulur Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo menghadiri sosialisasi dan pemberian kartu tani kepada para petani di wilayah sekabupaten Sukoharjo.
Kartu Tani dari Bank BRI ini bermanfaat untuk distribusi pupuk subsidi dengan menggunakan skema tertutup, dimana Petani akan mendapatkan jatah subsidi sesuai lahan garapannya. Kartu tani yang memiliki saldo ini juga bisa digunakan sebagai kartu debit atau tabungan bagi petani, pemerintah akan menstrasfer saldo sesuai jumlah subsidi yang diterima petani berdasarkan lahan garapannya. Uang di kartu tani hanya bisa dicairkan untuk membeli pupuk subsidi di kios-kios resmi lewat mesin EDC. Penggunaan Kartu Tani dilakukan untuk meminimalkan penyelewengan penggunaan pupuk. Selain itu, lewat kartu, penyerapan dan distribusi pupuk bisa lebih terpantau.
Sosialisasi dihadiri sekitar 200 orang, diantaranya hadir Sekda Kabupaten Sukoharjo Bapak Agus Santosa, Komandan kodim 0726/ skh di wakili oleh Lettu Inf Mardianto, Danramil 12 Bendosari di wakili oleh Peltu Winarno, Kapolsek Bendosari Akp Junadi, Kepala Dinas pertanian Kab. Sukoharjo Ir Nety Harjiyanti, Kepala Cabang BRI Sukoharjo di wakili oleh Bapak Sapto W, Perwakilan dari Petro Kimia Gresik, Kepala UPTD se Kabupaten Sukoharjo serta Ketua GAPOKTAN se Kabupaten Sukoharjo.
Dari pembahasan Sosialisasi ini disampaikan bahwan Program Kartu Tani ini merupakan kerjasama pemerintah dengan fihak BRI sebagai pengelola Kartu Tani. Dalam pelaksanaannya kartu tani tidak di kenakan biaya baik secara adminitrasi dan pemeliharaan dan pengosongan ATM bisa sampai pada limit Rp 0,- (Nol rupiah). Dinas pertanian selaku pengelola admitrasi dan pengisian data online ke pusat siap membantu dan bekerja sama . Pemerintah Daerah menekan agar para petani memanfaatkan kartu tani dengan sebaik-baiknya.
Pembagian Kartu Tani secara Simbolis oleh Setda Kab. Sukoharjo Drs. Agus Santosa menyatakan bahwa pupuk merupakan salah satu barang yang di subsidi, harus dilakukan pengawasan secara ketat di lapangan, karena rawan disalah gunakan di lapangan dengan selisih harga yang sangat tinggi, lewat kartu ini, penyerapan dan distribusi pupuk bisa lebih terpantau.
"Saat ini kalau kita menunggu 100% karena masih lama, jadi kita menggunakan yang ada dulu yang 70% ini, dan kami atas nama pemerintah daerah mohon maaf karena ini hal yang baru sehingga perlu waktu yang agak lama. Kemudian bagi petani yang belum terdata agar ketua Pok Tani segera mendata anggotanya dan yang belum segera mendaftar kan", tukas bapak Agus Santosa.
Dari pembagian Kartu Tani ini diperoleh data di wilayah Kabupaten Sukoharjo Jumlah Kelompok tani = 611 Poktan, Jumlah petani = 32.514 Petani, Lahan = 15.097,52 ha, Jumlah kartu tani tercetak = 24.859 bh, Jumlah kartu tani terdistribusi = 21.168 bh, Jumlah kartu tani yang belum terdistribusi = 3.691 bh, Jumlah KPL : 141 bh, Jumlah EDC terpasang pada pengecer 127 unit, Jumlah EDC yang blm terpasang : 14 unit. Dari hasila validasi data petani tersebut baru 15.097, 52 ha ( 73, 58 % ) dari luas lahan pertanian 20.518 ha yang ada. Masih terdapat 26,42% ( 5.420,48 ha ) sehingga sampai saat ini masih di lakukan pendataan .
Kartu Tani dari Bank BRI ini bermanfaat untuk distribusi pupuk subsidi dengan menggunakan skema tertutup, dimana Petani akan mendapatkan jatah subsidi sesuai lahan garapannya. Kartu tani yang memiliki saldo ini juga bisa digunakan sebagai kartu debit atau tabungan bagi petani, pemerintah akan menstrasfer saldo sesuai jumlah subsidi yang diterima petani berdasarkan lahan garapannya. Uang di kartu tani hanya bisa dicairkan untuk membeli pupuk subsidi di kios-kios resmi lewat mesin EDC. Penggunaan Kartu Tani dilakukan untuk meminimalkan penyelewengan penggunaan pupuk. Selain itu, lewat kartu, penyerapan dan distribusi pupuk bisa lebih terpantau.
Sosialisasi dihadiri sekitar 200 orang, diantaranya hadir Sekda Kabupaten Sukoharjo Bapak Agus Santosa, Komandan kodim 0726/ skh di wakili oleh Lettu Inf Mardianto, Danramil 12 Bendosari di wakili oleh Peltu Winarno, Kapolsek Bendosari Akp Junadi, Kepala Dinas pertanian Kab. Sukoharjo Ir Nety Harjiyanti, Kepala Cabang BRI Sukoharjo di wakili oleh Bapak Sapto W, Perwakilan dari Petro Kimia Gresik, Kepala UPTD se Kabupaten Sukoharjo serta Ketua GAPOKTAN se Kabupaten Sukoharjo.
Dari pembahasan Sosialisasi ini disampaikan bahwan Program Kartu Tani ini merupakan kerjasama pemerintah dengan fihak BRI sebagai pengelola Kartu Tani. Dalam pelaksanaannya kartu tani tidak di kenakan biaya baik secara adminitrasi dan pemeliharaan dan pengosongan ATM bisa sampai pada limit Rp 0,- (Nol rupiah). Dinas pertanian selaku pengelola admitrasi dan pengisian data online ke pusat siap membantu dan bekerja sama . Pemerintah Daerah menekan agar para petani memanfaatkan kartu tani dengan sebaik-baiknya.
Pembagian Kartu Tani secara Simbolis oleh Setda Kab. Sukoharjo Drs. Agus Santosa menyatakan bahwa pupuk merupakan salah satu barang yang di subsidi, harus dilakukan pengawasan secara ketat di lapangan, karena rawan disalah gunakan di lapangan dengan selisih harga yang sangat tinggi, lewat kartu ini, penyerapan dan distribusi pupuk bisa lebih terpantau.
"Saat ini kalau kita menunggu 100% karena masih lama, jadi kita menggunakan yang ada dulu yang 70% ini, dan kami atas nama pemerintah daerah mohon maaf karena ini hal yang baru sehingga perlu waktu yang agak lama. Kemudian bagi petani yang belum terdata agar ketua Pok Tani segera mendata anggotanya dan yang belum segera mendaftar kan", tukas bapak Agus Santosa.
Dari pembagian Kartu Tani ini diperoleh data di wilayah Kabupaten Sukoharjo Jumlah Kelompok tani = 611 Poktan, Jumlah petani = 32.514 Petani, Lahan = 15.097,52 ha, Jumlah kartu tani tercetak = 24.859 bh, Jumlah kartu tani terdistribusi = 21.168 bh, Jumlah kartu tani yang belum terdistribusi = 3.691 bh, Jumlah KPL : 141 bh, Jumlah EDC terpasang pada pengecer 127 unit, Jumlah EDC yang blm terpasang : 14 unit. Dari hasila validasi data petani tersebut baru 15.097, 52 ha ( 73, 58 % ) dari luas lahan pertanian 20.518 ha yang ada. Masih terdapat 26,42% ( 5.420,48 ha ) sehingga sampai saat ini masih di lakukan pendataan .