Sukoharjo (17/01/18) Sekitar 184 Babinsa Kodim 0726/Sukoharjo berkumpul di Aula Makodim (17/01) dalam rangka mengikuti sosialisasi pemupukan berimbang dan pengetahuan produk pupuk bersubsidi dari Petrokomia Gresik (PG). Sebagai konsekuensi mengamankan ketahanan pangan nasional, maka TNI AD melalui personil Babinsa harus memiliki pengetahuan yang lebih di bidang pertanian. Sehingga TNI AD mampu menjalankan tugas pendampingan tersebut bersama penyuluh pertanian dengan optimal.
Sosialisasi ini selain memberikan bekal pengetahuan sekaligus memberikan pemahaman terhadap bentuk atau ciri fisik pupuk bersubsidi. Hal ini mengingat maraknya peredaran pupuk-pupuk yang kemasannya menyerupai produk PG, namun kualitasnya tidak terjamin. Babinsa yang senantiasa aktif meberikan pendampingan kepada petani yang tersebar di desa-desa diharapkan bisa berperan aktif turut mengawasi dan mendeteksi keberadaan produk-produk pupuk bersubsidi palsu tersebut dan bisa mengedukasi petani di lapangan terkait kemasan produk asli pupuk bersubsidi.
Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa,S.IP,M.Tr (Han) mengatakan, dalam rangka mendukung ketahanan pangan, TNI bisa menindak pelaku pupuk palsu ini. Para Babinsa bisa menangkap dan menyerahkannya pada polisi untuk diproses sesuai hukum. "Kita tingkatkan kemampuan Babinsa untuk bisa mendeteksi dan membedakan pupuk palsu dan asli," kata beliau.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Babinsa dapat memahami proses distribusi pupuk bersubsidi dengan lebih baik. Program ini juga menjadi ajang saling berbagi atau sharing pengetahuan, dan Babinsa dapat menybarluaskan pengetahuan ini kepada petani. Setelah dari kegiatan ini, Babinsa bisa berbagi pengetahuan tentang pupuk bersubsidi dan pemupukan berimbang kepada petani. Sekitar pukul 13.00 Wib kegiatan Sosialisasi yang mengahdirkan General Manager Pemasaran dan Logistik PT Petrokimia Gresik, Kadek Kerta Laksana, sebagai narasumber ini selesai dengan tertib dan memberikan pengetahuan baru bagi para Babinsa.
Sosialisasi ini selain memberikan bekal pengetahuan sekaligus memberikan pemahaman terhadap bentuk atau ciri fisik pupuk bersubsidi. Hal ini mengingat maraknya peredaran pupuk-pupuk yang kemasannya menyerupai produk PG, namun kualitasnya tidak terjamin. Babinsa yang senantiasa aktif meberikan pendampingan kepada petani yang tersebar di desa-desa diharapkan bisa berperan aktif turut mengawasi dan mendeteksi keberadaan produk-produk pupuk bersubsidi palsu tersebut dan bisa mengedukasi petani di lapangan terkait kemasan produk asli pupuk bersubsidi.
Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa,S.IP,M.Tr (Han) mengatakan, dalam rangka mendukung ketahanan pangan, TNI bisa menindak pelaku pupuk palsu ini. Para Babinsa bisa menangkap dan menyerahkannya pada polisi untuk diproses sesuai hukum. "Kita tingkatkan kemampuan Babinsa untuk bisa mendeteksi dan membedakan pupuk palsu dan asli," kata beliau.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Babinsa dapat memahami proses distribusi pupuk bersubsidi dengan lebih baik. Program ini juga menjadi ajang saling berbagi atau sharing pengetahuan, dan Babinsa dapat menybarluaskan pengetahuan ini kepada petani. Setelah dari kegiatan ini, Babinsa bisa berbagi pengetahuan tentang pupuk bersubsidi dan pemupukan berimbang kepada petani. Sekitar pukul 13.00 Wib kegiatan Sosialisasi yang mengahdirkan General Manager Pemasaran dan Logistik PT Petrokimia Gresik, Kadek Kerta Laksana, sebagai narasumber ini selesai dengan tertib dan memberikan pengetahuan baru bagi para Babinsa.