Sukoharjo (29/11/17) Ada yang berbeda pada pelaksanaan apel pagi di Makodim 0726/Sukoharjo kali ini (29/11), selain melaksanakan apel pagi kergiatan hari ini juga bersamaan dengan diadakannya apel Gelar pasukan dan peralatan dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana banjir di wilayah Sukoharjo. Tampak para Babinsa berbaris di halaman Kodim 0726/Sukoharjo bersama kendaraan, LCR dan alat peralatan yang sudah disiapkan jika sewaktu-waktu digerakkan.
Seperti kita ketahui, sudah 1 minggu ini curah hujan di daerah Sukoharjo sangat tinggi, bahkan sejak 2 hari kemarin cenderung hujan turun secara merata di seluruh wilayah dengan intensitas tiada henti, sehingga mengakibatkan beberapa wilayah di Sukoharjo mengalami banjir seperti yang sudah terjadi di daerah Weru, Mojolaban dan Grogol. Meski di daerah lain masih dalam skala banjir kecil namun sangat menjdi atensi bagi seluruh aparat yang terkait termasuk Kodim 0726/Sukoharjo.
Adalah dukuh Nusupan RT 04 RW 05 Desa Kadokan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 28 Nopember Pukul 22.00 Wib sebanyak 29 KK terendam banjir setingi kurang lebih 30 cm akibat luapan aliran sungai bengawan solo dikarenakan curah hujan yang tinggi. Sedangkan 28 November 2017 pukul 20.00 wib di Ds Tegalmade dan Ds Laban Kec Mojolaban Kab Sukoharjo telah terjadi banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi yang merendam pemukiman warga untuk sementara lk 88 Kk yang terendam banjir dengan ketinggian air 50 cm sd 1.5 m.
Dalam kesempatan apel ini Komandan Kodim 0726/Sukoharjo memberikan arahan kepada seluruh peserta apel agar selalu mewaspadai dan senantiasa melaksanakan monitor wilayahnya masing-masing. Beberapa daerah di wilayah Sukoharjo sejak 1 hari kemarin diguyur hujan tanpa henti yang mengakibatkan beberapa wilayah langganan banjir mengalami luapan air setinggi 50 cm ke atas, namun sebagian besar wilayah rata-rata dengan ketinggian 30 cm akibat luapan sungai.
Agar senantiasa diwaspadai daerahnya masing-masing, gunakan sistem temu cepat lapor cepat setiap kejadian yanga ada di wilayah, agar segera dapat diantisipasi dan diberikan tindakan secara bersama-sama dengan instansi lain.
Kejadian banjir bandang dan tanah longsor di daerah Wonogiri dan Pacitan adalah menjadi tolok ukur kewaspadaan kita, dimana wilayah Sukoharjo secara geografis merupakan wilayah yang memiliki dataran yang lebih rendah. Selalu waspada dan siaga yang sudah dibentuk serta disiagakan setiap hari agar senantiasa siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan digerakkan bersama alat perlatan yag sudah kita siapkan.
"Dalam pelaksanaan evakuasi jika sewaktu-waktu dilaksanakan, perhatikan faktor keamanan masing-masing, pehatikan keadaan medan dan gunakan inisiatif dan naluri keamanan masing-masing, jangan sampai prajurit yang sedang melakukan pertolongan malah celaka", pesan Dandim dalam pengarahannya.
"Apel elar Siaga Banjir ini sifatnya inisiatif, meski belum ada perintah dari komando atas, namun sebagai prajurit yang senantiasa membaca situasi di wilayahnya kita sangat merasakan ancaman itu bisa saja sewaktup-waktu terjadi, tetap semangat, laksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab, ikhlas didasari pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara", pungkas Dandim.
Seperti kita ketahui, sudah 1 minggu ini curah hujan di daerah Sukoharjo sangat tinggi, bahkan sejak 2 hari kemarin cenderung hujan turun secara merata di seluruh wilayah dengan intensitas tiada henti, sehingga mengakibatkan beberapa wilayah di Sukoharjo mengalami banjir seperti yang sudah terjadi di daerah Weru, Mojolaban dan Grogol. Meski di daerah lain masih dalam skala banjir kecil namun sangat menjdi atensi bagi seluruh aparat yang terkait termasuk Kodim 0726/Sukoharjo.
Adalah dukuh Nusupan RT 04 RW 05 Desa Kadokan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 28 Nopember Pukul 22.00 Wib sebanyak 29 KK terendam banjir setingi kurang lebih 30 cm akibat luapan aliran sungai bengawan solo dikarenakan curah hujan yang tinggi. Sedangkan 28 November 2017 pukul 20.00 wib di Ds Tegalmade dan Ds Laban Kec Mojolaban Kab Sukoharjo telah terjadi banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi yang merendam pemukiman warga untuk sementara lk 88 Kk yang terendam banjir dengan ketinggian air 50 cm sd 1.5 m.
Dalam kesempatan apel ini Komandan Kodim 0726/Sukoharjo memberikan arahan kepada seluruh peserta apel agar selalu mewaspadai dan senantiasa melaksanakan monitor wilayahnya masing-masing. Beberapa daerah di wilayah Sukoharjo sejak 1 hari kemarin diguyur hujan tanpa henti yang mengakibatkan beberapa wilayah langganan banjir mengalami luapan air setinggi 50 cm ke atas, namun sebagian besar wilayah rata-rata dengan ketinggian 30 cm akibat luapan sungai.
Agar senantiasa diwaspadai daerahnya masing-masing, gunakan sistem temu cepat lapor cepat setiap kejadian yanga ada di wilayah, agar segera dapat diantisipasi dan diberikan tindakan secara bersama-sama dengan instansi lain.
Kejadian banjir bandang dan tanah longsor di daerah Wonogiri dan Pacitan adalah menjadi tolok ukur kewaspadaan kita, dimana wilayah Sukoharjo secara geografis merupakan wilayah yang memiliki dataran yang lebih rendah. Selalu waspada dan siaga yang sudah dibentuk serta disiagakan setiap hari agar senantiasa siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan digerakkan bersama alat perlatan yag sudah kita siapkan.
"Dalam pelaksanaan evakuasi jika sewaktu-waktu dilaksanakan, perhatikan faktor keamanan masing-masing, pehatikan keadaan medan dan gunakan inisiatif dan naluri keamanan masing-masing, jangan sampai prajurit yang sedang melakukan pertolongan malah celaka", pesan Dandim dalam pengarahannya.
"Apel elar Siaga Banjir ini sifatnya inisiatif, meski belum ada perintah dari komando atas, namun sebagai prajurit yang senantiasa membaca situasi di wilayahnya kita sangat merasakan ancaman itu bisa saja sewaktup-waktu terjadi, tetap semangat, laksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab, ikhlas didasari pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara", pungkas Dandim.