Sukoharjo (16/10/17). Di era digital ini, dua platform media (cetak dan online) sepertinya mulai tergerus atau bahkan tak lagi memonopoli dalam menyampaikan informasi ke publik. Gempuran media sosial semacam Twitter, Facebook, WhatsApp dll, terkadang malah menjadi informasi utama yang sebenarnya belum tentu benar sebagai karya jurnalistik dan juga belum tentu valid kebenarannya.
Menyikapi serbuan Media Sosial yang gencar dimana setiap hari menjadi konsumsi Parajurit dan ASN TNI ini, sesuai arahan Komando Atas pada hari Senin (16/10) pukul 08.s.d 09.00 WIB bertempat di Aula Kodim 0726/Sukoharjo dilaksanakan Sosialisasi Menghadapi Serbuan Media Sosial. yang di sampaikan oleh Kpt Inf Sunarto ( Pasiop Kodim 0726/Sukoharjo yang di ikuti kurang lebih 100 Orang anggota baik Prajurit maupun PNS Kodim 0726/Sukoharjo.
Kegiatan ini juga dihadiri dalam acara Mayor Inf. Nurul Mutahar S.Ag ( Palahar Dandim 0726/Skh), Sepasi Kodim 0726/Skh, Sedanramil O726/Sukoharjo. Dalam sambutannya penyampaian Mayor Inf. Nurul Mutahar S.Ag ( Palahar Kodim 0726/Skh) mengingatkan kepada seluruh anggota, bahwa sebagai Prajurit Apkowil (Aparat Komando Kewilayahan) kita harus cerdas menyikapi berita mana yang belum valid, bohong dan yang benar dan valid yang beredar di media sosial, selalu lakukan cek dan ricek dari berbagai sumber.
Sikapi dengan bijak berita yang mengandung provokasi, kalau kita terprovokasi dengan berita-berita Hoaxs sifatnya bisa umun dan religius sara harus bisa diantisipasi, kita harus waspada dan hati-hati. Untuk media sosial media yang paling tinggi lalulintasnya adalah Facebook dan WhatsApp agar digunakan dengan bijak dalam menerima informasi.
Aparat kewilayahan diharapkan Harus selalu mngecek kebenaran berita jangan disebarkan kalau belum jelas kebenaranya karena kalau kita sebarkan berita yang belum jelas sama halnya dengan fitnah. Diharapkan aparat kewilayahan bisa turut berpartisipasi dalam mengcounter berita-berita bohong.
Sedangkan Kapten Inf Sunarto (Pasiops Kodim 0726/Skh) dalam pemaparannya menyampaikan beberapa point penting :
Menyikapi serbuan Media Sosial yang gencar dimana setiap hari menjadi konsumsi Parajurit dan ASN TNI ini, sesuai arahan Komando Atas pada hari Senin (16/10) pukul 08.s.d 09.00 WIB bertempat di Aula Kodim 0726/Sukoharjo dilaksanakan Sosialisasi Menghadapi Serbuan Media Sosial. yang di sampaikan oleh Kpt Inf Sunarto ( Pasiop Kodim 0726/Sukoharjo yang di ikuti kurang lebih 100 Orang anggota baik Prajurit maupun PNS Kodim 0726/Sukoharjo.
Kegiatan ini juga dihadiri dalam acara Mayor Inf. Nurul Mutahar S.Ag ( Palahar Dandim 0726/Skh), Sepasi Kodim 0726/Skh, Sedanramil O726/Sukoharjo. Dalam sambutannya penyampaian Mayor Inf. Nurul Mutahar S.Ag ( Palahar Kodim 0726/Skh) mengingatkan kepada seluruh anggota, bahwa sebagai Prajurit Apkowil (Aparat Komando Kewilayahan) kita harus cerdas menyikapi berita mana yang belum valid, bohong dan yang benar dan valid yang beredar di media sosial, selalu lakukan cek dan ricek dari berbagai sumber.
Sikapi dengan bijak berita yang mengandung provokasi, kalau kita terprovokasi dengan berita-berita Hoaxs sifatnya bisa umun dan religius sara harus bisa diantisipasi, kita harus waspada dan hati-hati. Untuk media sosial media yang paling tinggi lalulintasnya adalah Facebook dan WhatsApp agar digunakan dengan bijak dalam menerima informasi.
Aparat kewilayahan diharapkan Harus selalu mngecek kebenaran berita jangan disebarkan kalau belum jelas kebenaranya karena kalau kita sebarkan berita yang belum jelas sama halnya dengan fitnah. Diharapkan aparat kewilayahan bisa turut berpartisipasi dalam mengcounter berita-berita bohong.
Sedangkan Kapten Inf Sunarto (Pasiops Kodim 0726/Skh) dalam pemaparannya menyampaikan beberapa point penting :
- Media sosial mengubah wajah dunia. Diharapkan seluruh prajurit dalam mengunakan Medsos harus hati hati. Karena ada upaya lewat Medsos untuk menghancurkan Institusi TNI serta ada upaya mengadu domba dengan Polri. Diharapkan para Babinsa dan Babinkamtibmas harus solid dan kompak karena mereka adalah unjung tombak d ilapangan dalam menjaga keutuhan NKRI.
- Prajurit ASN dan KBT adalah aset untuk menjaga Nama TNI tetap baik dari serangan berita Hoax. Kalau ada berita berita yang sifatnya menyudutkan Institusi biar dari Kapendam Tim intel korem untuk mengkonter berita tersebut.lindungi keluarga satuan dari berita berita Hoax. Karena kalau kita mnyebarkan berita Hoax ini merupakan tindak pidana.
- Melawan Hoax dengan serbuan Medsos. Dengan cara mengirimkan berita berita yang bagus melalui Pendam baru di sebarkan ke grup grup medsos yang di miliki mengirimkan berita berita yang positif tentang TNI dan mengcounter berita berita Hoax.
- Berpikir sebelum bertindak. Jangan menyerbarkan berita berita yang belum jelas kebenaranya. Jadilah penyerbar berita kedamaian.