Sukoharjo (04/10/17) Lettu Inf Mardiyanto selaku Pasiter Kodim 0726/Sukoharjo pada hari Selasa tanggal.03 Oktober 2017 pukul.09.30 s.d 11.10 Wib menghadiri kegiatan Tanam Padi, Pembagian Alsintan Aspirasi DPR - RI, Launching Cluster Pertanian Modern Berbasis Corporate Farming dan Penandatanganan MOU dengan Bank Indonesia bersama Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya S.H,M.H di Dk.Tegalsari Rt.02 Rw.05 Ds.Dalangan Kec.Tawangsari Kab.Sukoharjo.
Hadir dalam kegiatan tersebut H.Wardoyo Wijaya S.H,M.H (Bupati Sukoharjo), H.Purwadi S.E,M.M (Wakil Bupati Sukoharjo), Nurjayanto,SP (Ketua DPRD Sukoharjo), Bpk.Bandoe Widarto (Deputi Gubernur Bank Indonesia Surakarta), AKPB Iwan Saktiadi S.Ik,M.H,M.Si (Kapolres Sukoharjo), Ir.Netty (Kadis Pertan Kab.Skh), Mayor Inf Emrizal (Kasi Ter Grup - 2 Kopassus), Lettu Inf Mardiyanto (Pasi Ter Kodim 0726/Skh/Mewakili Dandim 0726/Skh), Muspika Kec.Tawangsari, Kepala UPTD Se - Kab.Sukoharjo dan tamu undangan dan para anggota kelompok tani yang hadir sekitar 1000 orang.
Dalam kesempatan tersebut Bpk.Bandoe Widarto (Deputi Bank Indonesia Surakarta) memberikan sambutannya bahwa sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini mampu tumbuh dengan stabil, perekonomian Kabupaten Sukoharjo tercatat mampu tumbuh positif, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, inflasi di tahun 2017 mampu terjaga dan terkelola dengan baik, pada bulan Agustus tercatat sebesar 3,02% (yoy), lebih rendah dari inflasi Jawa Tengah dan Nasional pada periode yang sama yaitu sebesar 3,47% dan 3,82%.Prestasi lain seperti perolehan opini Audit BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 2 tahun berturut-turut, penghargaan Adipura 2 tahun berturut-turut, Satya Lencana Pembangunan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2017, dan Nirwasita Tantra 2017 yang merupakan bentuk Daerah atas kepemimpinan dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan berprinsip metodologi pembangunan berkelanjutan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Dengan adanya program lainnya yang bagus, besar harapan kami bahwa Kabupaten Sukoharo dapat mempertahankan berbagai prestasi yang telah diperoleh dan bahkan mampu mencapai prestasi di kategori lainnya yang pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Sukoharjo.
Sedangkan Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya S.H,M.H dalam sambutannya mengatakan bahwa Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah 46.666 Ha masih konsisten mempertahankan lahan pertanian seluas 23.742 yang terdiri dari lahan sawah dan tegal, namun mampu menghasilkan padi dengan produksi sebesar 399.902 ton GKG atau setara dengan 252.738 ton beras.
Kabupaten Sukoharjo selalu surplus beras setiap tahun, dimana pada tahun 2016 surplus beras meningkat 8% dibandingkan tahun 2015, yaitu sebesar 135.108 ton Dalam rangka pencapaian target produksi padi mendukung swasembada pangan nasional, berbagai upaya telah dilakukan baik berupa percepatan tanam pemakaian benih varietas unggul baru, penanganan panen dan penambahan air irigasi pada pertengahan Musim Tanam kedua dan Musim Tanam ketiga, sehingga harapannya produksi padi Kab.Sukoharjo Tahun 2017 dapat meningkat lagi dibandingkan dari tahun 2016.
Pemerintah sudah banyak memberikan bantuan kepada petani berupa Pembangunan Jaringan Irigasi,Pembuatan Sumur dalam/dangkal,bantuan benih subsidi, Subsidi Premi Asuransi dan Alat Mesin Pertanian. Seperti pada saat ini, berkumpul dihamparan Gapoktan Tani Mandiri Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari, untuk melaksanakan percepatan tanam dengan menggunakan bantuan mesin tanam (rice ransplanter) dari Pemerintah sehingga diharapkan dapat menambah luas tanam di Kabupaten Sukoharjo. Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan selaras dengan Nawacita Bapak Presiden RI dan misi ke-4 Bupati Sukoharjo dalam mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian dan industri serta pengelolaan potensi daerah.
Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak prestasi dibidang pertanian dan ketahanan pangan, hal ini tercapai karena penduduk Kabupaten Sukoharjo mayoritas adalah petani yang memiliki areal lahan sawah yang masih luas,untuk Kecamatan Tawangsari dengan luas sawah 1.677 Ha yang sebagian besar merupakan sawah beringasi. Sedangkan khususnya untuk Desa Dalangan terdapat lahan sawah seluas 170. Ha yang memiliki potensi produktivitas 72 k GKG, Selain itu, sebagian besar usaha tani tanaman pangan pengelolaannya sudah dilakukan dalam wadah Kelembagaan tani berupa kelompok tani gabungan kelompok tani, P3A dan UPJA sangat eksis di Kabupaten Sukoharjo. "Selain itu para petani juga tanggap dan tangguh dalam mengadopsi teknologi - teknologi baru dalam penerapan modernisasi pertanian, serta memiliki semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan di bidang pertanian", pungkas Bupati dalam sambutannya.
Setelah sambutan-sambutan acara dilanjutkan dengan pembagian Alsintan berupa Pompa air 9 unit dan traktor 15 unit secara simbolis kepada Kelompok Tani Ibu Dewi Sri dari Weru berupa Traktor 2 roda, Sumber Mulyo dari Tawangsari berupa Traktor 2 roda, Ngesti Mulyo dari Tawangsari berupa Traktor 2 roda, Budi Makmur dari Bendosari berupa Traktor 2 roda, Sri Rejeki dari Bulu berupa Traktor 2 roda, Tri Mulyo Sari Tani dari Bendosari berupa Pompa Air, Subur Mukti dari Bendosari berupa Pompa Air, Gapoktan Sari Makmur dari Weru berupa Pompa Air, Ngundi Rejo dari Polokarto berupa Pompa Air, Ngundi Rejeki dari Nguter berupa Pompa Air. Kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan tanam padi ramai-ramai secara simbolis oleh para pejabat yang hadir saat itu.
Hadir dalam kegiatan tersebut H.Wardoyo Wijaya S.H,M.H (Bupati Sukoharjo), H.Purwadi S.E,M.M (Wakil Bupati Sukoharjo), Nurjayanto,SP (Ketua DPRD Sukoharjo), Bpk.Bandoe Widarto (Deputi Gubernur Bank Indonesia Surakarta), AKPB Iwan Saktiadi S.Ik,M.H,M.Si (Kapolres Sukoharjo), Ir.Netty (Kadis Pertan Kab.Skh), Mayor Inf Emrizal (Kasi Ter Grup - 2 Kopassus), Lettu Inf Mardiyanto (Pasi Ter Kodim 0726/Skh/Mewakili Dandim 0726/Skh), Muspika Kec.Tawangsari, Kepala UPTD Se - Kab.Sukoharjo dan tamu undangan dan para anggota kelompok tani yang hadir sekitar 1000 orang.
Dalam kesempatan tersebut Bpk.Bandoe Widarto (Deputi Bank Indonesia Surakarta) memberikan sambutannya bahwa sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini mampu tumbuh dengan stabil, perekonomian Kabupaten Sukoharjo tercatat mampu tumbuh positif, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, inflasi di tahun 2017 mampu terjaga dan terkelola dengan baik, pada bulan Agustus tercatat sebesar 3,02% (yoy), lebih rendah dari inflasi Jawa Tengah dan Nasional pada periode yang sama yaitu sebesar 3,47% dan 3,82%.Prestasi lain seperti perolehan opini Audit BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 2 tahun berturut-turut, penghargaan Adipura 2 tahun berturut-turut, Satya Lencana Pembangunan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2017, dan Nirwasita Tantra 2017 yang merupakan bentuk Daerah atas kepemimpinan dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan berprinsip metodologi pembangunan berkelanjutan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Dengan adanya program lainnya yang bagus, besar harapan kami bahwa Kabupaten Sukoharo dapat mempertahankan berbagai prestasi yang telah diperoleh dan bahkan mampu mencapai prestasi di kategori lainnya yang pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Sukoharjo.
Sedangkan Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya S.H,M.H dalam sambutannya mengatakan bahwa Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah 46.666 Ha masih konsisten mempertahankan lahan pertanian seluas 23.742 yang terdiri dari lahan sawah dan tegal, namun mampu menghasilkan padi dengan produksi sebesar 399.902 ton GKG atau setara dengan 252.738 ton beras.
Kabupaten Sukoharjo selalu surplus beras setiap tahun, dimana pada tahun 2016 surplus beras meningkat 8% dibandingkan tahun 2015, yaitu sebesar 135.108 ton Dalam rangka pencapaian target produksi padi mendukung swasembada pangan nasional, berbagai upaya telah dilakukan baik berupa percepatan tanam pemakaian benih varietas unggul baru, penanganan panen dan penambahan air irigasi pada pertengahan Musim Tanam kedua dan Musim Tanam ketiga, sehingga harapannya produksi padi Kab.Sukoharjo Tahun 2017 dapat meningkat lagi dibandingkan dari tahun 2016.
Pemerintah sudah banyak memberikan bantuan kepada petani berupa Pembangunan Jaringan Irigasi,Pembuatan Sumur dalam/dangkal,bantuan benih subsidi, Subsidi Premi Asuransi dan Alat Mesin Pertanian. Seperti pada saat ini, berkumpul dihamparan Gapoktan Tani Mandiri Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari, untuk melaksanakan percepatan tanam dengan menggunakan bantuan mesin tanam (rice ransplanter) dari Pemerintah sehingga diharapkan dapat menambah luas tanam di Kabupaten Sukoharjo. Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan selaras dengan Nawacita Bapak Presiden RI dan misi ke-4 Bupati Sukoharjo dalam mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian dan industri serta pengelolaan potensi daerah.
Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak prestasi dibidang pertanian dan ketahanan pangan, hal ini tercapai karena penduduk Kabupaten Sukoharjo mayoritas adalah petani yang memiliki areal lahan sawah yang masih luas,untuk Kecamatan Tawangsari dengan luas sawah 1.677 Ha yang sebagian besar merupakan sawah beringasi. Sedangkan khususnya untuk Desa Dalangan terdapat lahan sawah seluas 170. Ha yang memiliki potensi produktivitas 72 k GKG, Selain itu, sebagian besar usaha tani tanaman pangan pengelolaannya sudah dilakukan dalam wadah Kelembagaan tani berupa kelompok tani gabungan kelompok tani, P3A dan UPJA sangat eksis di Kabupaten Sukoharjo. "Selain itu para petani juga tanggap dan tangguh dalam mengadopsi teknologi - teknologi baru dalam penerapan modernisasi pertanian, serta memiliki semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan di bidang pertanian", pungkas Bupati dalam sambutannya.
Setelah sambutan-sambutan acara dilanjutkan dengan pembagian Alsintan berupa Pompa air 9 unit dan traktor 15 unit secara simbolis kepada Kelompok Tani Ibu Dewi Sri dari Weru berupa Traktor 2 roda, Sumber Mulyo dari Tawangsari berupa Traktor 2 roda, Ngesti Mulyo dari Tawangsari berupa Traktor 2 roda, Budi Makmur dari Bendosari berupa Traktor 2 roda, Sri Rejeki dari Bulu berupa Traktor 2 roda, Tri Mulyo Sari Tani dari Bendosari berupa Pompa Air, Subur Mukti dari Bendosari berupa Pompa Air, Gapoktan Sari Makmur dari Weru berupa Pompa Air, Ngundi Rejo dari Polokarto berupa Pompa Air, Ngundi Rejeki dari Nguter berupa Pompa Air. Kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan tanam padi ramai-ramai secara simbolis oleh para pejabat yang hadir saat itu.