Sukoharjo (16/10/17) Sekitar 70 santri Pondok Pesantren AL-Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada hari Jum'at (13/10) pukul.09.00 sd 11.30 WIB bertempat di Aula Gedung Darul Hikmah Ponpes Al Mukmin Ngruki Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo mengikuti dialog pemantapan pemahaman Ideologi Pancasila.
Dr Ahmad Uebadillah dan KH Muzayyin muttaqin MA sebagai pemateri, kegiatan ini tampak dihadiri oleh bapak Fredy SE ( Dirjen Kemendagri), KH. Dian Nafi (Pimpinan Ponpes Al Muayad Surakarta), KH.Ibnu Hanifa (Pimpinan Ponpes Al Mukmin ngruki), KH. Muhammad Sholeh Ibrahim (Wadir II Ponpes Al mukmin ngruki), Ustadz Abdurahman (pembimbing santri), Ustadz mucshon (Humas Ponpes Al mukmin ngruki), Kapten Cpl. Basuki (Pasilog Dim 0726/Skh), Serka Sutrisno (Babinsa Desa Cemani), Sertu Zaenal (Anggota Koramil 09/Grogol), Serda Bambang (Anggota Koramil Grogol), Brigadir wahyono. (Babinkatimas Desa Cemani)
Dalam sambutannya Sambutan Drs.Ibnu Hanifah (Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki) menyampaikan, "Kita ditakdirkan kumpul diaula ini untuk melaksanakan dialog pemantapan pemahaman idiologi pancasila, forum seperti ini selalu kita lakukan di ponpes ini baik secara mikro maupun secara besar,trimakasih kami ucapan kepada narasumber,dan para hadirin semua, mudah mudahan kegiatan ini sukses sesuai tujuannya amin".
Sedangkan Fredy (Pulpon Kemendagri) memberikan sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada pimpinan ponpes Al mukmin ngruki, pada hari yang penuh rahmad ini kami bisa bertatap muka kepada pompinan pondok Al mukmin ngruki. Kegiatan ini sudah berlangsung diberbagai pondok pesantren di indonesia. Pondok pesantren sangat berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan RI bahu membahu dengan masyarakat lainnya merebut kemerdekaan. Harapan kedepan Bangsa indonesia menjadi negara yang mandiri,dan menjadi jati diri Bangsa indonesia dan ikut mencerdasan Bangsa,pondok pesantren al mukmin ngruki diharapkan bisa mencetak generasi bangsa yang berdasarkan pancasila. Diharapkan kita bisa mendahulukan kepentingan Bangsa dan Negara,dan bisa hidup toleran,menjadi generasi yang beraklaq yang baik dan berdidikasi yang tinggi.
Kh.Dian Nafi (Pimpinan Ponpes Al muayad Surakarta) dalam sambutannya juga menyampaikan beberapa hal dan pengalamannya bahwa beliau sudah mengunjungi di 17 negara, hikmahnya beliau selalu bersyukur hidup di Indonesia, begitu besar negara ini luar biasa negara kita yang mayoritas muslim. Kalau ada konferensi Islam dunia kita selalu menjadi narasumber, beliau berharap 25 tahun kedepan adik-adik menjadi generasi Bangsa ini. Penduduk kita berjumlah 261,1 juta ada 6 agama dan 1.128 suku dan 700 bahasa daerah,17.508 pulau pernah ada 782 kerajaan 99.093 Km panjang garis pantai keragamaan hayati,kekayaan SDA.
Dr. Ahmad Uebadillah (Pemateri, Indonesia center For civic education (ICCE) UIN jakarta) dalam pemaparannya menyampaikan beberapa hal penting yaitu :
Sedangkan Kh. Muzayyin mutaqin MA (Pemateri kedua) dalam pemaparannya menyampaikan
Dr Ahmad Uebadillah dan KH Muzayyin muttaqin MA sebagai pemateri, kegiatan ini tampak dihadiri oleh bapak Fredy SE ( Dirjen Kemendagri), KH. Dian Nafi (Pimpinan Ponpes Al Muayad Surakarta), KH.Ibnu Hanifa (Pimpinan Ponpes Al Mukmin ngruki), KH. Muhammad Sholeh Ibrahim (Wadir II Ponpes Al mukmin ngruki), Ustadz Abdurahman (pembimbing santri), Ustadz mucshon (Humas Ponpes Al mukmin ngruki), Kapten Cpl. Basuki (Pasilog Dim 0726/Skh), Serka Sutrisno (Babinsa Desa Cemani), Sertu Zaenal (Anggota Koramil 09/Grogol), Serda Bambang (Anggota Koramil Grogol), Brigadir wahyono. (Babinkatimas Desa Cemani)
Dalam sambutannya Sambutan Drs.Ibnu Hanifah (Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki) menyampaikan, "Kita ditakdirkan kumpul diaula ini untuk melaksanakan dialog pemantapan pemahaman idiologi pancasila, forum seperti ini selalu kita lakukan di ponpes ini baik secara mikro maupun secara besar,trimakasih kami ucapan kepada narasumber,dan para hadirin semua, mudah mudahan kegiatan ini sukses sesuai tujuannya amin".
Sedangkan Fredy (Pulpon Kemendagri) memberikan sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada pimpinan ponpes Al mukmin ngruki, pada hari yang penuh rahmad ini kami bisa bertatap muka kepada pompinan pondok Al mukmin ngruki. Kegiatan ini sudah berlangsung diberbagai pondok pesantren di indonesia. Pondok pesantren sangat berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan RI bahu membahu dengan masyarakat lainnya merebut kemerdekaan. Harapan kedepan Bangsa indonesia menjadi negara yang mandiri,dan menjadi jati diri Bangsa indonesia dan ikut mencerdasan Bangsa,pondok pesantren al mukmin ngruki diharapkan bisa mencetak generasi bangsa yang berdasarkan pancasila. Diharapkan kita bisa mendahulukan kepentingan Bangsa dan Negara,dan bisa hidup toleran,menjadi generasi yang beraklaq yang baik dan berdidikasi yang tinggi.
Kh.Dian Nafi (Pimpinan Ponpes Al muayad Surakarta) dalam sambutannya juga menyampaikan beberapa hal dan pengalamannya bahwa beliau sudah mengunjungi di 17 negara, hikmahnya beliau selalu bersyukur hidup di Indonesia, begitu besar negara ini luar biasa negara kita yang mayoritas muslim. Kalau ada konferensi Islam dunia kita selalu menjadi narasumber, beliau berharap 25 tahun kedepan adik-adik menjadi generasi Bangsa ini. Penduduk kita berjumlah 261,1 juta ada 6 agama dan 1.128 suku dan 700 bahasa daerah,17.508 pulau pernah ada 782 kerajaan 99.093 Km panjang garis pantai keragamaan hayati,kekayaan SDA.
Dr. Ahmad Uebadillah (Pemateri, Indonesia center For civic education (ICCE) UIN jakarta) dalam pemaparannya menyampaikan beberapa hal penting yaitu :
- Negara,agama,warga,Negara demokrasi dan karakter Bangsa.
- Kita sangat beruntung dan negara kita menjadi contoh negara negara lain,tiap kita ada krisis bangsa kita masih punya pancasila,bahasa indonesia sangat luar biasa karena pemersatu Bangsa.
- Agama /aldin,Negara/al daulah/siyasah.(Sekuleristik) (Mutualistik), agama,Pancasila.antara agama dan negara saling bekerjasama.
- Negara kita berpulau pulau,dengan adanya idiologi pancasila menjadi pemersatu Bangsa ini.
Sedangkan Kh. Muzayyin mutaqin MA (Pemateri kedua) dalam pemaparannya menyampaikan
- Negara kita Negara besar kalau tidak ada idiologi Pancasila,akan mudah sekali diadu domba.
- Bagaimana merajut negara kita dengan tidak mengorbankan aqidah kia.
- Menjadikan islam menjadi jaya dengan tujuan dakwah.
- Dalam berbangsa kita harus mempunyai aklaq yang baik.