Bertindak sebagai imam pada saat itu sekaligus khatib yakni H Choirul Anwar. Turut dalam salat berjamaah ini antara lain Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya SH.,MH, Wakil Bupati H. Purwadi SE.,MM , Ketua DPRD beserta ribuan warga Sukoharjo.
Dalam khutbahnya, H. Choirul Anwar mengatakan bahwa ibadah haji dan kurban adalah ajang evaluasi diri.Ibadah haji merupakan kesatuan dengan Qur'ban dan shalat ' Iedul Adha yang mana pengerjaan dari ketiganya tersebut merupakan dari kesatuan ibadah kepada Allah SWT serta menjadi bukti dari si'ar, kekuatan dan dakwah umat islam.
Ketaqwaan yang sempurna adalah keseimbangan antara hubungan ketuhanan (hablun minallah) dan hubungan kemanusiaan( hablun minannas). "sebaik manusia itu dilihat dari segi manfaat manusia tersebut dalam lingkungannya" ungkapnya.
Setiap muslim yang mampu sangat dianjurkan berkurban. Disamping sebagai bukti kepatuhan kita kepada Allah juga bukti kepedulian dan kebersamaan kepada kerabat, tetangga dan masyarakat disekitar kita tidak hanya yang beragama Islam saja.
H. Choirul lantas menjelaskan Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar umat Islam mengambil jalan berbeda antara datang ke tempat sholat dengan pulangnya seraya mengumandangkan takbir. Bahkan kalimat takbir, tahlil dan tahmid diminta terus dikumandangkan selama empat hari sampai akhir hari tasyiq tanggal 13 Dzulhijjah.
Usai melaksanakan kegiatan sholat Idul Adha, Bupati H. Wardoyo Wijaya SH.,MH didampingi KAsdim 0726/Sukoharjo beserta para Muspida langsung menyerahkan hewan Qurban Lembu secara simbolis kepada ketua Ormas Islam Nadhatul Ulama ( NU) dan Muhamadiyyah didampingi Forkopimda, Kemenag, MUI dan Ormas Islam Kabupaten Sukoharjo untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat sebagai ucapan syukur pada Hari Raya Idul Adha 1438 Hijiriah.
