Sukoharjo (02/06/2017) Kodim 0726/Sukoharjo, sekitar pukul 09.00 s.d 10.30 WIB di dua tempat yang berbeda melaksanakan kegiatan pembuatan lubang biopori, yaitu halaman SD Negeri Sukoharjo 2 dan halaman SMP Negeri 2 Sukoharjo Jln. Veteran No. 35 Sukoharjo Kec. Sukoharjo Kab. Sukoharjo. Kegiatan Pembuatan Lubang Biopori Kodim 0726/Skh tersebut bekerja sama dengan dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo, yang dipimpin oleh Letda Inf Wandiman (Pasandi Kodim 0726/Sukoharjo) di ikuti lebih kurang 50 orang. Hadir dalam kegiatan tersebut :
a. Letda Inf Wandiman (Pasandi Kodim 0726/Skh)
b. Iin Widiatni (Dari dinas Lingkungan Hidup Kab. Skh)
c. Didik Purwanto (Perwakilan dari dinas Lingkungan Hidup Kab. Skh)
d. Joko Suyatno (Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo)
e. Sumardi (Guru SD Sukoharjo 2)
f. Eny Agustina (Guru SD Sukoharjo 2)
g. Sumiati (Guru SD Sukoharjo 2)
h. Sri Widyaningsih (Guru SD Sukoharjo 2)
i. Sumardi Spd (Kepala SMP Negeri 2 Sukoharjo)
j. Subagyo (Guru SMP Negeri 2 Sukoharjo)
k. 20 anggota Kodim 0726/Skh
l. Siswa - siswi SD Sukoharjo 2 dan siswa - siswi SMP Negeri 2 Sukoharjo.
Seperti kita ketahui, Lubang Biopori sebagai Penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air semakin kecil. Keunggulan ini bermanfaat sebagai pencegah genangan air. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil dan pori-pori yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi.
Berkenaan dengan Biopori, Kodim 0726/Sukoharjo telah membuatnya di berbagai tempat dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air. Biopori dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air. Biopori tidak mampu mencegah banjir, namun efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang. Fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena hujan dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, namun sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori.
Kegiatan pembuatan Biopori di SMP Negeri 2 Sukoharjo dan SD Negeri Sukoharjo merupakan inisiatif Kodim 0726/Skh bekerja sama dengan dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo dengan siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukoharjo dan SD Negeri Sukoharjo 2. Tampak para siswa-siswi melaksanakan kegiatan tersebut dengan antusias, diharapkan dengan kegiatan ini selain memupuk jiwa kerjasama dan gotong royong bisa juga meningkatkan pengetahuan siswa-siswi untuk mengetahui, mengerti dan memahami apa kegunaan dan fungsi Biopori dan lebih mencintai lingkungan hidup di sekitarnya.
a. Letda Inf Wandiman (Pasandi Kodim 0726/Skh)
b. Iin Widiatni (Dari dinas Lingkungan Hidup Kab. Skh)
c. Didik Purwanto (Perwakilan dari dinas Lingkungan Hidup Kab. Skh)
d. Joko Suyatno (Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo)
e. Sumardi (Guru SD Sukoharjo 2)
f. Eny Agustina (Guru SD Sukoharjo 2)
g. Sumiati (Guru SD Sukoharjo 2)
h. Sri Widyaningsih (Guru SD Sukoharjo 2)
i. Sumardi Spd (Kepala SMP Negeri 2 Sukoharjo)
j. Subagyo (Guru SMP Negeri 2 Sukoharjo)
k. 20 anggota Kodim 0726/Skh
l. Siswa - siswi SD Sukoharjo 2 dan siswa - siswi SMP Negeri 2 Sukoharjo.
Seperti kita ketahui, Lubang Biopori sebagai Penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air semakin kecil. Keunggulan ini bermanfaat sebagai pencegah genangan air. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil dan pori-pori yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi.
Berkenaan dengan Biopori, Kodim 0726/Sukoharjo telah membuatnya di berbagai tempat dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air. Biopori dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air. Biopori tidak mampu mencegah banjir, namun efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang. Fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena hujan dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, namun sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori.
Kegiatan pembuatan Biopori di SMP Negeri 2 Sukoharjo dan SD Negeri Sukoharjo merupakan inisiatif Kodim 0726/Skh bekerja sama dengan dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo dengan siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukoharjo dan SD Negeri Sukoharjo 2. Tampak para siswa-siswi melaksanakan kegiatan tersebut dengan antusias, diharapkan dengan kegiatan ini selain memupuk jiwa kerjasama dan gotong royong bisa juga meningkatkan pengetahuan siswa-siswi untuk mengetahui, mengerti dan memahami apa kegunaan dan fungsi Biopori dan lebih mencintai lingkungan hidup di sekitarnya.