Kamis (23/03/2017) Peran Babinsa sebagai
aparat teritorial dan sebagai ujung tombak satuan di wilayah sangat menentukan keberhasilan Satuan Komando
Teritorial dalam membina wilayahnya, Seorang Babinsa harus
pandai-pandai mensiasati dan mencari peluang bagaimana dapat membina dan
memantau perkembangan sosial di wilayahnya. Berbagai macam cara untuk dapat
dekat dengan masyarakat selalu diharapkan seorang Babinsa.
Dalam setiap tugasnya seorang Babinsa sering
berbenturan dengan tugas yang selalu dibebankan, terkadang dalam pelaksanaannya
sehari-hari, sudah dapat perintah tugas, namun masih juga dituntut tugasnya
dalam membina desanya. Hal ini seorang Babinsa dituntut untuk
selalu jeli dalam melihat kesempatan maupun peluang.
Kesempatan yang demikianlah yang dimanfaatkan oleh
Serma Slamet Haryadi (Babinsa Ramil 11 Polokarto), anggota babinsa tersebut
tergabung dalam Satgas TMMD Reguler ke 98 tahun 2017 yang dilaksanakan di Ds. Tegalsari Kec. Weru, namun dalam membina wilayah beliau masih menyempatkan
diri untuk bersendau gurau dengan petani ds.Tegalsari di sela-sela istirahatnya
dalam pelaksanaan pembangunan talud di lokasi TMMD.
Dalam obrolannya salah satu petani Ds. Tegalsari Bp.
Hardi memohon penjelasan tentang kehadiran TNI di lahan persawahan mereka.
“Koq bapak-bapak TNI sakniki asring wonten sabin,
meniko kados pundi?...” katanya dalam logat
jawanya (Koq Bapak-bapak TNI sekarang sering ke Sawah itu bagaimana)
Dengan pertanyaan tersebut Serma Slamet Haryadi menjelaskan bahwa TNI khususnya TNI – AD sekarang sudah ada (MOU) atau nota kesepahaman dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pertanian yang membidangi masalah pertanian untuk meningkatkan swasembada pangan dalam rangka mempertahankan ketahanan Pangan di Indonesia, maka
TNI ikut membantu dalam bidang pertanian. Dan perlu diketahui bapak-bapak bahwa babinsa bukan sebagai tenaga ahli dalam bidang pertanian akan tetapi sebagai pendamping dalam pertanian, misalkan ada kelangkaan
pupuk TNI bekerja sama dengan instansi terkait lainnya mencari solusinya, yang nantinya
diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian, dengan demikian kesejahteraan petani akan
meningkat, jelasnya.