Kamis (26/8/2016) Bertembat
di gedung aula serbaguna Resos Taruna Yuda Sukoharjo Kepala KesbangLinmas Sukoharjo Gunawan Wibisono membuka kegiatan Kordinasi
kebijakkan Teknis Ketahanan Antar Lembaga. Dengan mengusung tema “Penyelamatan
generasi Bangsa dari ancaman radikalisme dan narkoba”. Hadir dalam acara
tersebut Dandim 0726 Sukoharjo Letkol inf Taufan Widiantoro, S.I.P, Kasat Narkoba Polres Sukoharjo, AKP Aa Gede Oka, S.H. Kepala Resos Taruna Yuda Sukoharjo
Bapak Bambang, Muspika Kecamatan Sukoharjo dan 125 tamu undangan.
Kepala KesbangLinmas Sukoharjo Gunawan
Wibisono dalam sambutannya mengatakan “Ormas dan LSM merupakan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita
bersama yang tujuan utamanya adalah kesejahteraan masyarakat. Ormas tumbuh dan hidup
ditengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang berorientasi pada tujuan pembangunan nasional. Kita semua berharap seluruh elemen masyarakat bersatu padu melawan
meluasnya paham radikalisme, terorisme, dan penyebaran obat-obatan terlarang
narkoba, yang kondisinya kini dinilai semakin memprihatinkan. Radikalisme,
terorisme dan narkoba bukan musuh baru umat manusia, tetapi dengan gejala
meningkatnya peristiwa peledakan bom, penyerangan dan pembakaran tempat
ibadah serta meluasnya pengguna narkoba tanpa mengenal usia, maka ini
menjadi warning untuk kita semua”.tambahnya “Ormas memiliki peran konsultatif, advokatif, edukatif serta
mempunyai fungsi penyalur aspirasi. Disamping itu juga sebagai pendinamisasi
masyarakat, wadah menjalankan aktifitass dan sarana ikut membangun daerah serta
fungsi kemitraan dan komunikasi sebagai mitra berbagai pihak dengan komponen
lalin”.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol inf Taufan
Widiantoro, S.I.P, dalam materinya menyampaikan ”Mencermati situasi yang berkembang di masyarakat saat ini kita patut
prihatin maraknya gejolak aksi anarkisme dan radikalisme di masyarakat kita,
hal ini di sebabkan makin kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
nilai-nilai kearifan lokal dan rasa Nasionalisme sehingga sangat berpotensi
terjadinya konflik vertikal dan horizontal yang dapat mengancam keamanan Bangsa
dan Negara. Terorisme dan radikalisme masih menjadi ancaman
nyata buat Indonesia. Semua komponen Bangsa harus bersatu
dalam memerangi ancaman terorisme dan radikalisme tersebut. Musuh utama bangsa
saat ini bukan datang dari antar negara atau negara lain, tapi justru datang
dari gerakan orang-orang yang menganut paham-paham radikal dan menebarkan teror
kepada masyarakat”.tambahnya “Berbagai upaya harus kita lakukan
untuk membendung paham radikalisme dan terorisme agar tidak meracuni kehidupan
masyarakat. Kita menolak terorisme sebagai bagian dari agama mana pun.
Radikalisme dan terorisme jelas bertentangan nilai-nilai keagamaan dan
kemanusiaan. Setiap agama mengajarkan saling mengasihi. Maju atau hancurnya
bangsa ini tergantung kita semua, bukan bangsa lain. Terorisme bertentangan
dengan agama sehingga menjadi musuh bersama”. Untuk itu kita perlu dikedepankan tentang nilai bela negara
untuk melawan bahaya radikalisme dan terorisme. Jika semangat bela negara
ditumbuhkan, maka radikalisme dan terorisme akan tumbang. Mari kita tumbuhkan
semangat kita untuk bela negara, sehingga pengaruh ajaran radikalisme dan
terorisme tidak akan tumbuh dan mempengaruhi bangsa
indonesia. Radikalisme, terorisme dan narkoba adalah musuh utama negara,
mari kita hadapi dan selesaikan secara bersama-sama. Tegasnya.