Senin (15/08/2016), Komandan Kodim 0726/Sukoharjo
Letkol inf Taufan Wdiantoro, S.I.P memberikan materi Peningkatan Wawasan
Kebangsaan kepada Taruna/Taruni Akademi Pelayaran Nasional (APN) Surakarta di
Hotel Pramesti Kartasura. Kegiatan yang
merupakan Kuliah Perdana bagi Taruna/Taruni APN Kartasura tersebut sebagai
bekal untuk lebih mengetahui dan meningkatkan akan wawasan dalam berbangsa dan
bernegara.
Disampaikan oleh Direktur APN Surakarta
Dr. Hadi, maksud dan tujuan diselenggarakannya
peningkatan wawasan kebangsaan yaitu untuk mempererat persatuan dan kesatuan antar
sesama taruna/taruni, serta rasa cinta tanah air bangsa dan Negara dan rela
berkorban demi bangsa dan negaranya serta bertujuan menumbuh kembangkan
kesadaran akan kebhinnekaan Bangsa yang berwawasan kebangsaan tentang nilai
nilai pancasila dan kecintaan kepada budaya Bangsa.
Dalam materinya Dandim Letkol Inf
Taufan Widiantoro, S.I.P menyampaikan bagaimana
Peran Pemuda di dalam menghadapi Proxy War. Indonesia sebagai salah satu negara
ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena
persaingan kepentingan nasional berbagai negara.
Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.
Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antar kelompok.
Oleh karena itu kita semua harus waspada, seluruh komponen bangsa harus siap dan waspada, khususnya para taruna/taruni harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya, berwawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia. Para Taruna/Taruni harus berperan aktif dalam untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat, keberadaan pelajar menjadi sangat penting untuk diberikan bekal diluar ilmu kesiswaannya yang meliputi Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan Kesadaran Bela Negara.
Pesatnya populasi penduduk suatu
negara di dunia yang tidak imbang dengan ketersediaan pangan, air bersih dan
energi, maka di negara tersebut akan menjadi pemicu konflik-konflik baru.
Selain ledakan jumlah penduduk dunia, konflik di Timur Tengah yang
berlatar belakang energi juga akan berimbas ke Indonesia. Proxy war merupakan suatu konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti dalam menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal. Untuk mengatasinya, negara-negara tersebut akan menggunakan
sumber energi baru seperti energi hayati, yang notabene terkandung di
negara-negara equator, termasuk Indonesia. Karena tempat konflik yang tadinya
karena energi, setelah habis, digantikan energi hayati, mereka ke equator.
Karena perang masa kini adalah perang energi, pada tahun-tahun berikutnya akan jadi perang ekonomi, pangan, dan air,
dan semua itu akan beralih ke negara equator, inilah ancaman bangsa kita," tegasnya.
Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.
Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antar kelompok.
Oleh karena itu kita semua harus waspada, seluruh komponen bangsa harus siap dan waspada, khususnya para taruna/taruni harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya, berwawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia. Para Taruna/Taruni harus berperan aktif dalam untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat, keberadaan pelajar menjadi sangat penting untuk diberikan bekal diluar ilmu kesiswaannya yang meliputi Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan Kesadaran Bela Negara.
Selesai memberikan materi wawasan kebangsaan dilanjutkan pemberian cindera mata dari Direktur APN Surakarta kepada Dandim 0726/Sukoharjo dan dilanjutkan foto bersama dengan karyawan dan taruna/taruni APN Surakarta