Rabu
(17/8/2016) Bupati
Sukoharjo H Wardoyo Wijaya , SH, MH membacakan detik-detik Proklamasi dalam
upacara peringatan Kemerdekaan RI ke 71 tahun 2016 di Alun-alun Satya Negara
Sukoharjo yang di hadiri seluruh pejabat sipil maupun militer yang berada di
wilayah Kabupaten Sukoharjo di pimpin komandan upacara Kapten Inf Moh.azis
(Danramil 02 Nguter) Tampak
hadir dalam upacara tersebut Muspida Kabupaten Sukoharjo para Anggota DPRD, Para Kepala
Bagian/Dinas/Badan, SKPD dan para tokoh Masyarakat.
Peserta upacara terdiri dari 1 SST Grup 2 Kopassus, 1
SST Yonif 413, 1 SST Kodim 0726 Sukoharjo, 2 SST Depohar Lanud Adi Sumarmo, 1
SST Brimob, 1 SSK Polres Sukoharjo, 1 SST Dishubinfokom, 1 SSK Korpri, 1 SSK
PGRI, 1 SSK Linmas, 1 SSK gabungan satpam, 1 SSK ormas, 2 SSK OSIS dan 2 SSK
Pramuka. Pasukan paskibraka merupakan gabungan personil TNI dari Kodim 0726
Sukoharjo, Lanud Adi Sumarmo , Polres Sukoharjo dan perwakilan pelajar
se-Sukoharjo.
Sanbutan Gubernur Jawa Tengah H.Ganjar Pranowo,SH pada
upacara detik-detik Proklamasi.
Kita
warga Jawa Tengah sebagai bagian dari warga Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia bersama-sama hadir untuk memberikan penghormatan dan penghargaan atas
nilai-nilai kejuangan dan hasil perjuangan para Pahlawan kusuma bangsa merebut
dan menegakkan Kemerdekaan, dengan berkhidmat melaksanakan Upacara Pengibaran
Bendera Detik-Detik Pro-klamasi Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia. Telah
lebih dari 7 (tujuh) dasawarsa bangsa ini menghirup udara kebebasan, berdiri
diatas kaki sendiri, di atas tanah tumpah darah dengan kedaulatan penuh, lepas
dari segala bentuk cengkeraman penjajahan. Rasanya baru kemarin, para Pejuang
bertempur bertaruh nyawa, harta dan airmata. Rasanya baru kemarin Bung Karno
dan Bung Hatta memProklamirkan Kemerdekaan kita. Tapi kita sudah 71 tahun
Merdeka. Usia yang tak lagi muda untuk sebuah Bangsa membangun dirinya yang berdaulat
di bidang Politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang
kebudayaan. Dada ini rasanya bergolak untuk selalu memekikan kata MERDEKA yang
membahana di seluruh jagad Semesta Raya. Kita ingin buktikan kepada Dunia bahwa
kita adalah Bangsa yang berKeTuhanan dalam kemanusiaan yang beradab, Bangsa
yang disatukan dalam Ke-Bhinneka-an Adat dan Budaya. Selalu bermusyawarah
mencapai mufakat dalam perbedaan pendapat semata-mata demi keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Perjuangan
Bangsa ini belum lah usai. Mengisi kemerdekaan tak kalah penting dengan merebut
dan menegakkan Kemerdekaan. Kita adalah pewaris sah dari anak-anak Negeri untuk
memberikan arti mengisi Kemerdekaan dengan berbagi peran dan tanggungjawab. Rumah
Besar kita yang kita sebut INDONESIA adalah milik kita bersama. Tak ada satupun
diantara kita YANG MERASA BISA. Namun kita harus terus BISA MERASA sebagai
bagian dari anak-anak Bangsa dengan semangat Gotong Royong membangun jati dirinya
di tengah taman sarinya pergaulan antar bangsa di dunia.
Kita adalah bangsa yang besar, yang dikarunia segala kekayaan dan
keberagaman. Ini potensi yang harus kita jaga dengan sepenuh hati, kita kelola
dengan nurani, pikiran dan tindakan serta etika suci demi berkibarnya panji-panji
IBU PERTIWI diantara negeri-negeri. Kekayaan alam, sepenuhnya harus menjadi
kedaulatan bangsa untuk memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi negara dan
rakyatnya. Sumber Daya Manusia, merupakan kualitas pribadi-pribadi luhur dengan
kearifan lokal, yang harus terus ditingkatkan daya saing pada pergaulan di
tingkat global.
KEBERAGAMAN….saya percaya dalam beragam perbedaan yang ada di
Indonesia, selalu ada cara untuk menjaga kebersa-maan. Karena kita dipersatukan
dalam kondisi riil perbedaan, namun punya satu tujuan untuk menggapai INDONESIA
MERDEKA. Satu tanah air dan Satu bangsa. Merdeka selalu mengandung aspek kebebasan. Dimensi Kebebasan
memiliki makna sebagai “bebas dari”, yaitu bebas dari penjajahan dan bebas dari
penindasan dalam aspek luas. Dan, dimensi “bebas untuk”, yaitu lebih bersifat
menunjukkan kemandirian, kemampuan, dan kema-tangan menggunakan kebebasan itu
sendiri. Bebas berimajinasi, berekspresi, berkreasi bahkan berinovasi dalam
koridor produktif-konstruktif memajukan, memakmurkan dan mengurus Indonesia
yang bermartabat dan beradab. Bukan zamannya lagi, berteriak-teriak di luar
mempertontonkan kemurungan dan kesulitan bangsa sendiri tanpa solusi.
Melemahkan dan menggadaikan harga diri bangsa.
Kita mesti ingat bahwa kebebasan yang kita nikmati hari ini
bukanlah kebebasan yang tanpa batas. Kebebasan kita hari ini adalah kebe-basan
yang harus bisa dipertanggung-jawabkan. Setiap ucapan, pikiran dan tindakan
kita itu haruslah masih dalam satu wadah ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, Bangsa dan masyarakat
Indonesia. Janganlah kita mudah terhasut, terprovokasi atas tindakan terorisme
dan radikalisme, apalagi hingga intoleransi yang mengancam keutuhan bangsa ini.
Narkoba, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hanya ada satu kata : Lawan ! Korupsi
kita cegah sejak dini !, Kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan, Energi dan Infrastruktur adalah
PR besar bangsa ini. Ayo gotong royong mengambil peran partispatif dan
kontributif menyelesaiakannya. Gotong royong adalah manifestasi keberadaban
kita membangun Bangsa. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya pribadi dan atas nama
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan ucapan “Terima Kasih” dan “Penghargaan
Yang Tinggi” kepada ma-syarakat Jawa Tengah yang telah menunjukkan karya dan
terus bekerja secara ikhlas serta penuh tanggungjawab memberikan kebermanfaatan
nyata bagi bangsa.
Sekecil apa pun karya kita akan sangat berarti bagi bangsa ini.
Paling tidak kita sudah berbuat untuk kebaikan. Jangan hanya diam saja. Bangsa
ini tidak pernah bisa maju, bukan karena terbatasnya sumber daya yang
berkualitas. Bangsa ini kaya akan sumber daya alam dan punya SDM yang jempolan.
Tetapi kenapa bangsa ini sulit maju ? karena banyak orang baik yang hanya diam saja ketika Ibu
Pertiwi memanggil.
Maka, Jawa Tengah sebagai pakubumi nya Indonesia siap memenuhi
panggilan sejarah untuk bersama-sama tumbuh dan terus bergerak dalam
pembangunan Negara dengan meningkatkan nilai kompetensi dan profesionalitas di
berbagai bidang. Sekarang bukan saatnya berwacana apalagi retorika. Rakyat
menunggu hasil dan kerja nyata kita. Alhamdulillah, di sektor pelayanan publik
dari Jawa Tengah telah menunjukkan perbaikan yang cukup berarti. Samsat sebagai
primadona dan garda pelayanan masyarakat telah menunjukkan kinerja yang baik
dan memperoleh apresiasi masyarakat. Kita juga terus mendorong inovasi dalam
membuka akses keterbukaan informasi serta transparansi. Melalui kanal-kanal
informasi dan komunikasi baik lewat sms, call centre, complain handling hingga
media sosial. Kita menyadari bahwa keterbukaan bukanlah keterlanjangan. Kita
melayani sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa mengurus Negara berdasarkan
norma dan aturan yang telah ditetapkan. Namun demikian, kita harus terus
merawat nilai-nilai NEGARA HADIR ketika masyarakat butuh informasi. NEGARA
HADIR ketika rakyat membutuhkan solusi. Demikian pula, ketika ada sebagian dari
saudara-saudara kita yang tidak mampu dan sedang sakit kronis dan kritis telah
dan terus kita bantu untuk dilayani sebaik-baiknya dan segera ditangani. Pada prinsipnya kita akan selalu bertekad menjadikan setiap
pelayanan publik pada semua lini pembangunan di Jateng sebagai sebuah tradisi
pelayanan yang baik. Yakni memberikan pelayanan yang mudah, murah, cepat dan
tentunya diikuti dengan layanan yang bersih, trans-paran, akuntabel, ditambah
senyuman. Dan momentum peringatan hari Kemer-dekaan RI ini merupakan milik
seluruh rakyat Indonesia. Untuk itulah, penting di sini kita mela-kukan upaya
revitalisasi nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan, dan demokrasi. Proklamasi
kemer-dekaan RI sebagai puncak dari kesepakatan bangsa untuk mewadahi kehidupan
kebersamaannya melalui pembentukan Negara kebang-saan yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.