Jum’at
(22/7/2016) Komando Distrik Militer 0726 Sukoharjo, Dinas pertanian Pemerintah Daerah Sukoharjo dan petani menggelar
pencanangan Gerakan Tanam Kedelai Serentak Petani bersama TNI-AD dan optimasi
Perluasan Areal Tanam di hamparan sawah kelompok Tani Ngudi Sari Tani Dk. Karanganyar
Rt 1/6 Desa Karanganyar Kecamatan Weru guna mendukung program pemerintah
mencapai swasembada pangan. Hadir dalam acara tersebut Direktur AKABI ( Aneka
Kacang dan umbi - umbian) dari Pusat. Dr. Ir. Maman Suherman, MM, Kasdim
0726/ Skh Mayor Inf. Nunung Wahyu Nugroho, S.E, Asisten 3 Kab Skh. Eko Aji, Kepala Dinas Pertanian Kab. Skh ibu Ir. Nety
Harjiyanti, Kepala UPTD Kec Weru Bp
Susilo, Muspika Kec Weru, Kepala Desa Karanganyar Suyadi.
Direktur AKABI
dari pusat Dr. Ir. Maman Suherman, MM dalam sambutannya mengatakan "Pada
kegiatan ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) khususnya Kodim
0726 Sukoharjo diharapkan dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama
petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen
dengan baik. Kerjasama perluasan tanam
dengan TNI-AD merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai swasembada
pangan dan swasembada berkelanjutan kedelai, yang diharapkan dapat terwujud tahun ini.
Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi
pengelolaan lahan, dan penyempurnaan manajemen. Kebutuhan kedelai dalam negeri
setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara kemampuan
produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4 %. Selama ini
yang menjadi kendala, selain persoalan lahan, juga persoalan harga kedelai yang
rendah di pasaran. Sehingga petani lebih memilih menanam padi dan jagung ketimbang kedelai. Tapi kini harga
kedelai dijamin pemerintah, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam
kedelai,"kata Direktur AKABI dari pusat.
Kepala dinas Pertanian Kab. Skh ibu Ir. Nety
Harjiyanti dalam pernyataannya mengatakan “Lahan tanaman kedelai yang dipersiapkan di wilayah Kab. Sukoharjo seluas
1.150 hektare, sedangkan di Kecamatan Weru
seluas 900 hektare dan dan sisanya di kecamatan Tawangsari dan nguter. Tiga kecamatan itu dianggap cocok sebagai lahan
penanaman kedelai. Langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan produktivitas
tanaman per hektare. Hal itu mengingat sulitnya perluasan areal kedelai di
Sukoharjo. “Petani padi tak mungkin mau tanam kedelai,” jelasnya.
Salah
seorang Babinsa Karanganyar Serka Sihman dalam dialognya mengatakan “Saat ini
di wilayah binaanya desa Karanganyar untuk tanaman padi hanya bisa di lakukan
dua kali dalam setahun hal tersebut dikarenakan kurangnya ketersediaan air,
untuk menyikapi hal tersebut saya bersama PPL pertanian dan gapoktan berusaha
untuk membuat sumur dalam agar para petani dapat menanam kedelai, TNI siap
membantu tenaga dan peralatan alsintan yang telah di sediakan Kodim 0726
Sukoharjo baik traktor roda empat, roda dua, mesin pompa maupun Excavator
Buldozer dan kami siap setiap saat pada
prinsifnya kami mendukung program pemerintah sesuai Instruksi
Presiden RI dan pokok-pokok kebijakan KASAD tentang ketahanan pangan dalam
mendukung program pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia," katanya. Sebagai Babinsa saya dan PPL Pertanian siap untuk
memberikan bimbingan dan pendampingan pertanian serta membantu mengolah lahan
tidur maupun lahan yang sudah diolah kepada para petani agar mendapatkan hasil
panen maksimal". tegasnya.