Kamis (30/06/16). Polres Sukoharjo melaksanakan apel gelar pasukan dalam
rangka pengamanan hari Raya Idul Fitri 1437 H tahun 2016 yang dinamakan “GELAR
PASUKAN OPERASI RAMADNIYA CANDI 2016” yang mengambil tema Kita tingkatkan
kemampuan personil dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan
Idul Fitri 1437 H tahun 2016 dengan pimpinan apel Kapolres Sukoharjo AKBP Rumanio Ardano, SIK dihalama Kantor Pemerintah Daerah Kab. Sukoharjo.
Dalam pelaksanaan apel gelar pasukan tersebut dihadiri oleh Muspida Kab. Sukoharjo yang
antara lain Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.MH, Kapolres Sukoharjo,
Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro S.I.P, Ketua DPRD
Kab. Sukoharjo, Ketua Kejaksaan Kab. Sukoharjo, Ketua Pengadilan Negeri Kab. Sukoharjo
Komandan Group 2 Kopasus atau yang mewakili, Komandan Brigif 6 atau yang mewakili
serta perwakilan dari instansi terkait lainnya serta menghadirkan peserta dalam
hal ini pasukan apel terdiri dari unsur TNI, Polri, PNS, Ormas dan pelajar.
Pelaksanaan apel tersebut Kapolres Sukoharjo membacakan amanat
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti yang
isinya antara lain bahwa prediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum
mancapai 176 juta orang yang terdiri dari penumpang angkutan jalan, angkutan
penyeberangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara. Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan
pribadi diprediksi mencapai 24 juta pengendara dan 56 juta pengendara sepeda
motor. Berdasarkan operasi ketupat
tahun 2015 tercatat jumlah kecelakaan lalin sebanyak 3048 kasus dengan jumlah meninggal dunia sebanyak 646
jiwa, luka berat 1.057 juwa dan luka ringan 3.891 jiwa. Hal tersebut disebabkan kurang disiplinnya
pengendara dalam mematuhi berlalulintas, kelayakan kendaraan, kerusakan jalan,
kurangnya fasilitas jalan dan perubahan cuaca.
Mencermati hal tersebut diatas kita berkewajiban untuk melakukan langkah
antisipatif melalui tindakan preemptif, preventif, penegakan hukum, kuratif dan
rehabilitasi serta didukung dengan kerjasama sinergis dan pemberdayaan unsur
terkait maupun mitra kamtibmas lainnya.
Potensi kerawanan maupun gangguan Kamtibmas yang perlu diantisipasi
antara lain curat, curas dan curanmor sweeping Ormas, tawuran antar kelompok
warga, balap liar dan kebut-kebutan, penyalahgunaan Narkoba, Miras, petasan
aksi intoleransi beragama, terorisme, sabotase serta bencana alam dan
kebakaran. Pada operasi kemanusiaan ini,
Polri menggelar kekuatan 158.402 orang yang terdiri dari Mabes Polri sebanyak
2.043 orang, Polda sebanyak 89.613 orang serta instansi terkait sebanyak 66.746
orang yang tersebar pada 3.097 Pos Pengamanan dan 1.112 Pos Pelayanan, semua
itu akan melaksanakan pengamanan ditempat peribadatan umat Muslim lokasi Sholai
ID pemukiman masyarakat, jalur pergerakan orang dan barang, tempat wisata,
Terminal, Stasiun KA Pelabuhan Laut, Bandara, sentra perekonomian dan tempat
transaksi keuangan, rest area SPBU, tempat pembagian Zakat Fitrah, serta
kegiatan masyarakat lainnya yang perlu diamankan.
Target yang yang harus dicapai pada Operasi Ramadniya 2016 ini
yaitu pertama terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang
melaksanakan kegiatan perayaan hari Raya Idul Fitri 1437 H baik pada saat
beribadah puasa, Sholat Tarawih, Sholat Id, berwisata maupun berbagai aktivitas
lainnya, kedua terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas bagi masyarakat yang bepergian dengan menggunakan beragam moda
transportasi, ketiga terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan
kebutuhan pokok dan BBM, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kekhawatiran
masyarakat terhadap harga maupun ketersediaan, keempat terwujudnya keamanan
dalam aktivitas embarkasi dan debarkasi di Pelabuhan terminal darat laut maupun
udara untuk menjamin keselamatan penumpang dan barang selama perjalanan, kelima
terbangunya kesiap siagaan sistem tanggap darurat melalui koordinasi sinergitas
lintas sektoral dan segenap komponen masyarakat dalam menghadapi situasi
darurat yang datang secara tiba-tiba seperti bencana alam dan bentuk-bentuk
keadaan darurat lainnya dan keenam termonitor dan terdatanya semua kejadian
dengan tepat, cermat dan akurat sehingga dapat dijadikan bahan dalam pelaksanaan
analisa dan evaluasi demi perbaikan maupun penyempurnaan perencanaan serta
pelaksanaan operasi yang akan datang.
Beberapa hal yang harus dipedomani dalam pelaksanaan operasi
Ramadniya 2016 ini dengan penuh rasa tanggung jawab yaitu pertama tingkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam melaksanakan tugas
sehingga mampu merespon secara cepat dan tepat setiap bentuk gangguan Kamtibmas
yang terjadi, kedua siapkan serta pelihara kondisi fisik dan mental saudara
untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat kapanpuk
dan dimanapun, ketiga persiapkan dengan baik seluruh peralatan sarana dan
prasarana yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan
operasi, keempat laksanakan tugas dengan penuh rasa ketulusan dan keikhlasan
serta semangat pengabdian terbaik melalui tampilan sikap yang humanis serta
menghindari sikap arogansi dan kesewenang-wenangan, kelima penggelaran personil
harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan
aktivitasnya, baik ditempat ibadah tempat tinggal, jalur lalulintas, lokasi
wisata maupun tempat-tempat lain yang merupakan police hazard dan yang keenam
lakukan tindakan proaktif dan antisipatif dengan melibatkan semua fungasi
Kepolisian serta stakeholders terkait untuk menghadapi ancaman aksi teror
sabotase dan kejahatan berkadar ancaman tinggi serta cegah kegiatan sweeping
yang dilakukan oleh ormas yang tidak berwenang serta yang ketujuh kedepankan
kerjasama yang sinergis dan harmonis seluruh instansi terkait dan segenap
elemen masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Setelah apel gelar pasukan selesai dilanjutkan penandatangan naskah
persetujuan pemusnahan Miras Gitar dan kentrung, kemudian seluruh Muspida Plus
menyaksikan pemusnahan miras dihalaman Kantor Pemerintah Daerah Kab. Sukoharjo
dengan simbolis Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.MH, Kapolres, Komandan
Kodim 0726/Sukoharjo dan Ketua DPRD Kab. Sukoharjo melemparkan botol miras
didepan mesin penggilas miras tersebut.