Senin (18/04/2016 ) Dandim 0726 Sukoharjo
Letnan Kolonel Inf Taufan Widiantoro, S.I.P bertindak sebagai Inspektur Upacara
pada pelaksanaan Upacara Bendera Tujuh Belasan di halaman Makodim
0726/Sukoharjo yang di ikuti seluruh anggota Militer dan PNS Kodim 0726/Sukoharjo dan Minvetcad 32 Sukoharjo, pelajar dari SMA Negeri 1 Sukoharjo, Santri Ponpes Al Mukmin Ngruki dan SMK Taman
Siswa Sukoharjo,
Dandim 0726 Sukoharjo membacakan amanatnya Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan Ketika TNI mendapatkan apresiasi sebagai
lembaga paling dipercaya publik, memiliki nama yang harum, tiba-tiba dirusak
atau justru dihancurkan oleh beberapa oknum dengan kasus Narkoba. Ini tantangan
berat yang memerlukan keseriusan kita semua, agar TNI bersih dari Narkoba,
jangan sampai ada lagi satu pun Prajurit atau PNS TNI yang terlibat dalam
Narkoba dan sekaligus menekankan kepada segenap Prajurit dan PNS TNI untuk
senantiasa peka dan waspada terhadap aliran-aliran yang mengarah kepada
radikalisme dan terorisme. Kepada unsur pimpinan
satuan untuk melindungi para Prajurit dan PNS-nya, serta kepada segenap
Prajurit dan PNS TNI, untuk melindungi diri dan keluarganya dari ancaman
Narkoba. Pemerintah telah mengeluarkan pernyataan perang terhadap Narkoba,
karena Narkoba adalah kejahatan luar biasa. Narkoba telah merusak generasi muda
bangsa, dengan kerusakan 40-50 orang meninggal, 4,5 juta orang butuh
rehabilitasi dan 1,2 juta orang sudah tidak bisa direhabilitasi. Karenanya,
sungguh sangat hina dan tercela apabila prajurit dan PNS TNI dan atau
keluarganya terlibat dalam persoalan Narkoba,” ujar Panglima TNI. Pada aspek lain, Panglima TNI mengingatkan
sekaligus menekankan kepada segenap Prajurit dan PNS TNI senantiasa peka
dan waspada terhadap aliran-aliran yang mengarah kepada radikalisme dan
terorisme. Berbagai kegiatan kelompok ideologi radikal juga sedang marak. Munculnya
atribut-atribut palu arit, bisa di sepatu, kaos, baju, spanduk, atau lainnya,
merupakan indikasi bertebarannya ideologi radikal yang patut diwaspadai.
Kemasan pagelaran kesenian bernuansa komunis dan sejenisnya, adalah salah satu
wujud nyata gerakan ideologi radikal yang harus kita cermati. Begitu pula
dengan aksi-aksi terorisme, yang masih melakukan gerakan baik tersembunyi atau
terbuka. Memperhatikan masalah terorisme di Indonesia, walau kini terorisme
merupakan salah satu ancaman yang masih terkendali dan terjadi secara sporadis,
namun harus dinilai bahwa sekecil apapun aksi terorisme adalah gangguan
terhadap rasa aman masyarakat dan gangguan terhadap proses pembangunan
nasional. Oleh karena itu, diharapkan semua komponen bangsa harus memiliki rasa
kepedulian, kepekaan, kewaspadaan dan fokus pada upaya pencegahan, serta
penanggulangan terorisme. “Aparat intelijen mencatat, adanya rekrutmen
kelompok teroris yang menamakan diri ISIS, juga perlu diwaspadai. Bangsa
Indonesia, termasuk TNI telah menyatakan ISIS tidak boleh hidup di Indonesia”,
tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Pada akhir
amanatnya, Panglima TNI menyampaikan rasa syukur dalam kurun waktu terakhir ini
pemerintah sungguh telah memperhatikan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas TNI, baik personel maupun materiil dan Alutsista, termasuk
kesejahteraan prajurit. Besarnya atensi pemerintah juga adalah tantangan yang
harus dijawab, dengan menunjukkan kinerja para prajurit dan PNS TNI yang harus
terus meningkat, baik dalam konteks tugas pokok, maupun dalam konteks tugas
bantuan, guna percepatan pembangunan nasional di daerah. “Saya perintahkan
kepada unsur pimpinan di jajaran TNI dan segenap Prajurit dan PNS TNI, untuk
menjaga dan memelihara kebersamaan TNI-Polri, sebagai mitra utama dalam
menangani masalah keamanan, penanganan konflik sosial, penanggulangan terorisme
dan radikalisme, termasuk premanisme, yang mengganggu dan meresahkan
masyarakat. Pada sisi lain, bangun sinergitas dengan pemerintah daerah dan
komponen terkait lainnya di daerah, guna membantu percepatan pembangunan dan
menyelesaikan masalah kemiskinan, sesuai kemampuan dan batas kemampuan yang
dimiliki,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.