Rombongan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal I Gede Semertha Dekan Fakakultas strategi Pertahanan dengan dosen Pendamping Kolonel laut Adnan Madjid dan Dr. Ichsan Malik diterima oleh Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro S.IP didampingi oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, S.I.K, MH,
Kakesbangpolinmas Bp. Gunawan Wibisono, S.Sos, Kakanmenag Sukoharjo,
Ustad Wahyudin (Pimp. Ponpes Al- Mukmin, Ngruki, Cemani).
Mayor Jenderal I Gede Semertha Dekan Fakakultas strategi Pertahanan dalam peryataannya mengatakan Bila melihat aspek perundang-undangan,
dalam UUD 1945 dalam Pasal 27 telah mengamanatkan, bahwa setiap warga
negara berhak dan ikut serta dalam Bela Negara. Unhan selalu melaksanakan Tridharma
Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pendidikan. Dimana mahasiswa di
didik untuk memahami tentang arti penting Bela Negara. Kemudian
penelitian dan pengabdian masyarakat juga dilakukan Unhan, untuk
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali tentang bagaimana
Bela Negara itu perlu dikembangkan.
Hal yang paling penting, bagaimana pengabdian masyarakat itu bisa dilakukan mahasiswa dan
dosen. Dalam pengabdian masyarakat, Unhan menggunakan tiga konsep.
Pertama adalah melaksanakan seminar tentang Bela Negara, dimana hamir
semua kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di daerah-daerah
menyelenggarakan seminar tentang Bela Negara bekerjasama dengan
perguruan tinggi setempat.
Undang-Undang tentang Pertahanan juga
mengamanatkan Dimana disebutkan, ada empat kategori Bela
Negara yakni dapat dilakukan dengan mengabdi sebagai anggota Tentara
Nasional Indonesia (TNI), pelatihan dasar kemiliteran, pendidikan
kewarganegaraan, dan yang terakhir mengabdi sesuai dengan profesi
masing-masing. “Jadi itu yang menjadi dasar kita.
Mengapa di Unhan diajarkan Bela Negara? Ya kita mendukung program
pemerintah dalam hal Revolusi Mental yang diimplementasikan dalam bentuk
pendidikan Bela Negara. Pendidikan itu dilaksanakan mulai dari Taman
Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi,” Khusus di Unhan, praktek Bela Negara
diwujudkan dalam bentuk Matrikulasi yang diisi dengan latihan-latihan
dasar tentang Bela Negara. Kemudian didalam mata kuliahnya, semua mata
kuliah dalam Program Studi (Prodi) yang ada di Unhan adalah termasuk
materi Bela Negara. Dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan juga
diangkat materi tentang wawasan kebangsaan.
“Sehingga nanti, semua lulusan Unhan
adalah kader intelektual Bela Negara, Sehingga para
lulusan Unhan dapat menyebarkan ilmu yang didapat sesuai profesi
masing-masing,” ujarnya.
Bagaimana dengan isu radikalisme
dikalangan generasi muda kita? Yang jelas, musuh ideologi negara kita
ada empat yakni liberalisme, sosialis, komunisme dan radikalisme. Namun,
menurut Rektor Unhan, isu radikalisme tersebut tidak terlalu banyak
sampai ke generasi muda kita.
Hanya orang-orang tertentu saja yang
terjerumus dan lari dari kenyataan hidup yang kemudian mengikuti
kelompok-kelompok radikal tertentu. Jadi, sudah dapat dipastikan bahwa
hanya sedikit sekali generasi muda kita yang terlibat dalam radikalisme.
Terutama dalam lingkungan perguruan tinggi, sudah dapat dipastikan kecil sekali yang terjerumus dalam radikalisme.
“Jumlahnya (terseret isu radikalisme)
masih sedikit, namun kalau dibiarkan akan terus meningkat. Meski
dilansir ada ribuan, tapi kita yakin akan bisa diatasi oleh pemerintah
dengan Revolusi Mental dan Bela Negara,” tegasnya.