Jum’at (18/03/016), Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol inf Taufan
Widiantoro, S.I.P memberikan materi Peningkatan Wawasan Kebangsaan kepada umat
LDII se Kab. Sukoharjo pada pengajian Kitab Syanah Asma'ul Husna yang
diselenggarakan oleh DPD LDII Kab. Sukoharjo di Masjid Nur Chasan Dk. Nandan RT.
01/05 Ds. Sidorejo Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo. Sebelum menyampaikan materi Dandim 0726/Skh bersama
Muspika Kec. Bendosari diterima di Gedung Sekretariat LDII oleh pengurus DPD
LDII Kab. Sukoharjo.
Pimpinan LDII Kab. Sukoharjo Bp. H.
Drs. Dalono Abdul Rosyid menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih
atas berkenannya hadir salah satu pejabat Muspida Kab. Sukoharjo. Kepada seluruh umatnya Bp. Dalono mengharapkan
agar mendengarkan dan tetap memperhatikan materi yang akan disampaikan oleh Bp. Dandim yang
terkait dengan wawasan kebangsaan, karena dalam menjaga tugas kedaulatan dan
keutuhan NKRI bukan hanya tugas TNI dan Polri saja akan tetapi merupakan tugas
kita semua sebagai putra putri bangsa dan warga Negara Indonesia, tegasnya.
Dalam penyampaiannya Komandan Kodim
0726/Skh Letkol Inf Taufan Widiantoro, S.I.P sebagai pejabat baru di Kab. Sukoharjo
memperkenal diri kepada seluruh warga LDII Kab. Sukoharjo, ini pertama kalinya
kita dapat bertatap muka langsung. Dalam
tugasnya kedepan Kodim 0726/Sukoharjo selalu membuka lebar bagi siapa saja yang
akan datang dan bersilaturrahmi, demi tetap terciptanya komunikasi antara
Rakyat bersama TNI.
Dengan perkembangan saat ini, 10
sampai dengan 15 tahun kedepan pertumbuhan demografi akan sangat meningkat,
untuk itu dengan meningkatkan pertumbuhan penduduk dan usia produktif kita
harus dapat memanfaatkan dengan baik agar kedepan negara ini akan semakin maju. Proxy war merupakan tantangan yang harus
dihadapi oleh pemuda Indonesia, untuk itu
kepada pemuda/pemudi diharapkan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai
kemampuan maupun pengetahuan agar kita semua dapat menangkal/menghadapi perang
kedepan.
Kita harus kokoh dan saling bantu
antar sesama, dan wawasan kebangsaan adalah bentuk loyalitas warga kepada
negaranya, seperti yang diatur dalam UUD 45 yang salah satu isinya memajukan
kesejahteraan umum dan itu adalah tujuan kedepan kita bersama, Pandangan untuk
jauh kedepan ini harus menjadi tujuan. Kita lihat sejarah bagaimana wawasan
kebangsaan kita, mungkin sudah belajar banyak selama 350 tahun kita dijajah,
kemudian kita lihat lagi 20 Mei tahun 1908 muncul pergerakan Nasional dan
muncul lagi pergerakan 28 Oktober th 1928 makin maju perjuangan kita, kemudian
muncul lagi 17 Agustus 1945 yang berarti 17 tahun berikutnya, yang bisa
membuahkan hasil kemerdekaan, perjuangan 350 tahun ternyata tidak ada artinya
tidak ada hasilnya, yang mempunyai makna bahwa berjuang itu memerlukan konsep.
Kita harus berupaya bagaimana
sejarah menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga yang tidak harus kita
alami tetapi ini sudah terjadi, Mari kita belajar dari sejarah itu. Ternyata
untuk maju dengan pesat kita harus bersatu, satu tujuan tidak boleh kita
masing-masing dan ini adalah hal yang mendasar. Wawasan kebangsaan ini adalah
bagaimana penghargaan kita kepada harkat dan martabat manusia ini. Kita semua
makhluk Tuhan harus kita sepakati, kemudian punya tekad yang kuat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak usah kita komentari lagi, kita cinta
tanah air bangsa kita berdemokrasi berkedaulatan rakyat walaupun kadang-kadang
agak kebablasan itu harus terus kita jaga kesetiakawanan sehingga tercapai
masyarakat adil makmur ini merupakan tujuan yang ingin kita capai.