Jum’at
(15/.5) Bertempat di ruang rapat Kantor Kecamatan Tawangsari Gapoktan Desa
Dalangan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo melaksanakan evaluasi MT 1,
Kegiatan evaluasi di hadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Ibu Netty Harjianti, Camat Tawangsari Suyatman, Kepala desa Dalangan Bagyo
serta Gapoktan.
Sebagai daerah
percontohan pengelolaan pertanian modern terpadu. Dengan luas 100 hektare sawah
yang dikelola dengan menggunakan peralatan mesin modern. Selain itu pengelolaan
juga dilakukan dalam satu manajemen. Pertanian modern seluas 100 hektar (ha)
dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) diantaranya kelompok tani ngudi
mulyo, ngudi rejeki, asri rata, dan ngudi rahayu desa Dalangan Kecamatan
Tawangsari. Desa Dalangan Tawangsari merupakan satu dari tiga penerima kegiatan
percontohan pertanian modern di Indonesia. Wilayah lain yang menerima kegiatan
serupa yakni Desa Gabusan Kabupaten Blora, Liliriaja, Kabupaten Sopeng,
Sulawesi Selatan dan Desa Dalangan, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukoharjo,
Jawa Tengah.
Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan, Program percontohan
pertanian modern yang digelontorkan pemerintah ini diharapkan bisa mempercepat
pencapaian swasembada pangan, terutama beras. Besaran dana yang diberikan mencapai
Rp 1,6 miliar. Dana tersebut untuk
pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) diantaranya dua unit traktor roda
empat type EF 393 T, tiga unit mesin pemanen (Combine Harvester H 140), tiga
unit mesin tanam (Rice Transplanter). Kemudian penyediaan benih, pupuk,
pestisida dan fasilitas lain berupa unit pengolahan pupuk organik (UPPO) dengan
ternak sapi sebanyak 20 ekor beserta kandangnya. Lahan sawah untuk percontohan
seluas 100 ha dari 1674 ha luas sawah
yang ada di Desa Dalangan. Dalam MT 1 hasil panen yang di proleh seluruh petani
wilayah Tawangsari rata rata 7 ton /Ha
dan ini masih dapat di tingkatkan dengan cara pengolahan dan system pertanian
yang lebih baik.
Dandim
0726 Sukoharjo yang di wakili Kepala staf Mayor ARH Tjatur Supriyono S,Si. MSc
mengatakan “Dengan alat-alat mesin pertanian kami harapkan bisa menarik minat
generasi muda menjadi petani yang modern,” dengan peralatan pertanian modern bagi Gapoktan mampu
meningkatkan hasil pertanian, pengolahan lahan dan waktu panen bisa lebih
cepat. “Kami juga mengharap kepada kelompok tani atau Gapoktan untuk terus
menjalin kerjasama dengan para petugas penyuluh pertanian (PPL) dari Dinas
Pertanian dan Babinsa yang ada di wilayah masing-masing,” tuturnya.
Sementara,
Ketua Gapoktan ngudi rahayu, Desa Dalangan, Bapak Sukar mengakui, petani diuntungkan dengan
menggunakan alat mesin pertanian tersebut. Selain bisa menghemat tenaga kerja,
juga menekan biaya usaha tani. Namun keterbatasan alat mesin
pertanian dan SDM (sumber
daya manusia) masih menjadi permasalahan para petani dengan
mengikutsertakan semua pihak seperti
peneliti, perguruan tinggi (dosen dan mahasiswa), penyuluh pertanian, TNI, dan
pihak lainnya dalam pendampingan usahatani khususnya padi semua permasalahan
dapat di pecahkan,