Jum’at (20/02) Akibat curah hujan yang cukup deras pada hari Kamis
Siang hingga malam hari beberapa wilayah di Kab Sukoharjo terendam air dengan
kedalaman 70 cm sampai 150 cm. Wilayah yang terrendam air merupakan wilayah
yang sebagian besar merupakan langganan banjir pada setiap tahunnya yaitu Dk.
Nusupan Ds. Kadokan, Dk. Kesongo Ds. Tegalmade, Dk. Mojo Ds. Plumbon, Dk Mojo
Ds. Laban, Dk. Widoro kandang, Dk. Soroyudan, Dk, Jatiteken Ds. Gadingan. Sebanyak ± 868 jiwa warga mengungsi di Masjid dan
di Tanggul Bengawan Solo serta dirumah-rumah warga yang tidak terrendam banjir.
Melihat perkembangan situasi yang
terjadi Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Riyanto memerintahkan seluruh
jajarannya untuk melaksanakan siaga bencana guna mengantisipasi banjir yang
sering terjadi akibat meluapnya sungai bengawan Solo dan memimpin langsung pengerahan
personel untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak dalam luapan banjir,
bersama–sama dengan Relawan yang tergabung dalam SAR dan BPBD Kab. Sukoharjo.
Banjir mulai memasuki pemukiman
warga pada ± pukul 23.00 Kamis malam dan ketinggian air yang terus bertambah
hingga Jum’at pagi harinya, sehingga
sempat membuat panik warganya yang bermukim di sepanjang tepi Sungai Bengawan
Solo, menjelang siang air mulai surut namun warga sendiri khususnya perempuan
dan anak-anak masih bertahan ditempat-tempat pengungsian sambil menunggu
perkembangan.
Disamping merendam ratusan rumah
warga banjir juga menggenangi jalan-jalan menuju lokasi, sehingga mengakibatkan
dukungan bantuan logistik dan tenaga relawan jadi terhambat.