Sabtu (17/01). Kelompok Karawitan
Kodim 0726/Sukoharjo “KARTIKA YUDHA LARAS” di bawah pimpinan Letkol Inf Riyanto
S.I.P ikut meramaikan pertunjukkan pentas
seni Internasional Rain Festival 2015 yang bertempat di Mugidance Studio
Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds. Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi
Dance.
Di bawah rintik hujan, puluhan kelompok seni
dari berbagai daerah itu menghadirkan tontonan yang tak biasa kepada masyarakat
Desa Pucangan dan sekitarnya termasuk didalamnya penampilan kelompok Karawitan
“KARTIKA YUDHA LARAS” yang mengawalinya dengan Gending Sukoharjo Makmur. Kurang lebih 11 gending diperdengarkan kepada para
pengunjung yang selalu memberikan aplus pada setiap gending yang dimainkan oleh
Kartika Yudha Laras, bahkan tidak
sedikit pengunjung dari manca negara yang juga ikut memberikan aplus.
Para pengujung tidak mempedulikan kondisi disekitar panggung
meskipun pada saat pentas masih diguyur hujan gerimis, mereka tetap antusias
menikmati setiap gending yang dibawakan Kartika Yudha Laras.
Pengelola Harian Mugi Dance Mbak Nuri Aryati selaku penyelenggara Festival
Hujan Internasional menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan
kesenian kepada masyarakat di desa, sehingga mereka dapat berkreatif untuk
menciptakan kesenian-kesenian yang baru dan sekaligus mengangkat berbagai kesenian daerah ke dunia luar, yang paling unik dan menarik dalam pertunjukan tersebut adanya kelompok karawitan yang pesertanya terdiri dari anggota TNI dan Ibu-ibu Persit serta PNS Kodim 0726/Sukoharjo, yang ini merupakan satu-satunya Kodim di seluruh Indonesia yang memiliki kelompok karawitan, tandasnya
(Sibajaj/Ha)
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Jum’at (16/01). Jelang
pentas di Festival Hujan Internasional di Dk. Krapyak Rt 01/07 Ds.
Pucangan, Kartasura yang diselenggarakan oleh Mugi Dance, Dandim 0726
Sukoharjo Letkol Inf Riyanto S.I.P, bersama Mbak Nuri Aryati (Pengelola
Harian Mugi Dance) melaksanakan siaran dialog interaktif di Radio Slank
FM. Dalam siaran dialog interaktif yang berlangsung selama 30 menit
tersebut dipandu oleh penyiar senior Mbak Banuwati Dandim 0726 Sukoharjo
Letkol Inf Riyanto S.I.P dalam siarannya memperkenalkan kelompok
Karawitan "Kartika Yudha Laras" yang berdiri sejak tahun 2011 dengan
peserta dari anggota TNI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan
anggota PNS yang sampai sekarang masih eksis. Ini juga merupakan sisi
tugas TNI sebagai alat pertahanan negara termasuk ketahanan Budaya, kita
jangan sampai kehilangan karakater Indonesianya dalam berbangsa, yang
santun, yang toleran, yang saling bergotong royong dan saling
menghargai. Dengan membentuk ketahanan Budaya kita paling tidak dapat
membentengi dari ancaman Proxy War, yaitu ancaman yang mengarah kepada
kehancuran bangsa Indonesia, salah satunya ya budaya kita. Dandim juga
menyampaikan kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan komunikasi
sosial dengan melalui media elektronik (radio) kepada seluruh pencinta
radio. Dandim juga berharap pada pentas ini nanti banyak yang hadir,
karena disitu kita dapat mengambil nilai-nilai seni yang ditampilkan dan
mari kita ketahui budaya yang ada pada kita. TNI tidak untuk ditakuti,
kita menyatu dengan masyarakat ibarat Tiada Ikan Tanpa Air Dalam pentas
Festival Hujan Internasional, nantinya Kelompok Karawitan "Kartika Yudha
Laras" akan mendapat porsi yang istimewa sebagai pembuka dan penyambut
tamu dengan menampilkan gending "Sukoharjo Makmur" selanjutnya akan
mengiringi tarian dari seorang penari asing, seperti yang disampaikan
Mbak Nuri Ariyati. (Sibajaj/Ha)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win