Kamis
(05/06) Diguyur hujan terus menerus selama
dua hari mengakibatkan Sungai Bengawan Solo tidak dapat menampung debet air
yang datang dari beberapa anak sungai Bengawan Solo. Akibat
luapan tersebut 6 desa di 3 kecamatan wilayah Kab Sukoharjo terendam air yaitu
desa Langenharjo dan desa Kadokan yang berada di wilayah Kecamatan Grogol, desa Songgorunggi wilayah Kecamatan Nguter serta
desa Gadingan, Tegalmade dan Laban yang terletak di wilayah Kecamatan
Mojolaban. Ketinggian air di wilayah
tersebut mencapai 1,5 hingga 2 meter
Tercatat 15 orang warga dinyatakan hilang terseret arus banjir dan 33 warga meninggal dunia dalam kejadian tersebut, korban meninggal dimakamkan di TPU di sekitar pengungsian, tentunya setelah mendapat persetujuan ahli waris korban. sedangkan untuk korban lain yang masih hidup dirawat di Puskesmas dan pos-pos kesehatan yang didirikan di sekitar tempat pengungsian. Sebanyak 1246 personel dari TNI,
Polri dan Pemerintah Daerah serta masyarakat dan relawan yang tergabung dalam
BPBD bahu membahu dalam membantu warga yang sedang mengalami musibah bencana
alam Banjir, khususnya dalam bantuan penanganan
pengungsi, tercatat ± 20 ribu warga dari ke 5 desa tersebut mengungsi ke
tempat-tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah, baik di tenda-tenda
pengungsian maupun di gedung-gedung Sekolah.
Kodim 0726/Sukoharjo mengerahkan 2
unit kendaraan truk ke lokasi banjir untuk mengevakuasi warga yang dibantu
dengan relawan dari SAR, namun di Dk Nusupan Rt. 03 dan 04 Rw. V terdapat salah
satu warga yang menolak dievakuasi dan akan tetap bertahan di dalam rumahnya
dengan alasan menunggu harta bendanya.
Setelah diberi pengertian dan arahan
oleh Babinsa setempat akhirnya warga tersebut berhasil dievakuasi ke tempat
pengungsian dengan menggunakan LCR.
Melihat perkembangan situasi yang
terjadi Dandim 0726 Sukoharjo selaku Dansat Korlaks BPBD Letkol Inf Riyanto memerintahkan
seluruh jajarannya untuk melaksanakan siaga bencana guna membantu korban banjir
khususnya dalam penanganan para pengungsi.
Itulah thema yang diangkat dalam
Latihan Geladi Posko I Kodim 0726/Sukoharjo yang dilaksanakan selama 3 hari di
Makodim 0726/Sukoharjo dan dibuka pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2014 oleh
Wakil Bupati Sukoharjo Bp. Drs. H. Haryanto.MM.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto
menyampaikan Geladi Posko I ini bertujuan untuk melatih mekanisme
penanganan bencana secara terpadu dari semua unsur terkait dalam penanganan
bencana alam , sehingga di harapkan kita semua dapat bersinergi dan dapat mengambil
langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam membantu masyarakat yang terkena
bencana apabila bencana alam itu datang. Selain itu, kata dia, geladi posko itu juga
untuk menyiagakan para relawan yang ada di Sukoharjo. Kegiatan ini perlu dan harus dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui
kesiapan masing-masing instansi dalam menanggulangi dan menangani korban
bencana alam serta menangani pengungsi apabila terjadi Bencana alam di wilayah
Sukoharjo, tegasnya.