Kamis
(19/9) Seluruh anggota Kodim 0726/Sukoharjo baik militer maupun PNS serta
Pengurus dan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLVII Dim 0726 yang
beragama Islam mengikuti pembinaan mental di aula Makodim 0726/Skh.
Rombongan
di terima Kapten Inf Gudjayadi mewakili
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Jimmy Ramoz Manalu. Hadir dalam kegiatan
tersebut Kapten Inf Abu Bakar, Kabintal Rem 074 WRT, Lettu Caj Kowad Diah
Saptorini Paur talid juang Kabintal Rem 074 WRT , Ustaz Bambang dari Surakarta.
Materi
ceramahnya bintal di sampaikan oleh Ustaz Bambang dari Surakarta mengupas
tentang
peran orang tua dalam membina keluarga sesuai sariat Islam
Ustaz
Bambang dalam ceramahnya yang penuh guyon dan canda menjelaskan bahwa “ Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan rumah
tangganya bahagia, karena membina rumah tangga pada prinsipnya adalah mencari
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Dan keluarga sakinah merupakan idaman bagi setiap keluarga muslim.
Keberhasilan atau kegagalan dalam karir seseorang banyak dipengaruhi oleh
kehidupan keluarganya. Di samping itu membangun keluarga yang sakinah merupakan
cikal bakal lahirnya anak-anak yang berkualitas, mandiri, memiliki ketahanan
mental dan spiritual yang kokoh yang pada gilirannya akan terwujud masyarakat
dan bangsa yang maju dan mandiri. Dalam dinamika kehidupan berkeluarga,
perjalanan pasangan suami istri tidak terlepas dari rintangan, bahkan terkadang
krikil-krikil kecil sering menyertai kehidupan berkeluarga. Dan untuk
mewujudkan keluarga sakinah perlu adanya upaya dan tekad yang kuat dari
masing-masing pasangan, saling menerima kekurangan dan kelemahan pasangan
masing-masing. Selain itu, juga diperlukan kesabaran dan keuletan dalam
mengarungi bahtera rumah tangga serta pengamalan terhadap ajaran agama, di mana
hakikat pernikahan adalah dalam rangka melaksanakan sunatullah. Setiap pasangan
suami istri yang menikah, tentu sangat menginginkan kebahagiaan hadir dalam
kehidupan rumah tangga mereka. Ada ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan
kasih sayang. Rumah tangga yang menjadi surga dunia! tidaklah identik dengan
limpahan materi, kebahagiaan bukanlah sebuah kemustahilan untuk dicapai, sebab
kebahagiaan merupakan pilihan dan buah dari cara berfikir dan bersikap. Oleh
karena itu, hanya dengan pasangannyalah ia dapat menikmati manisnya cinta dan
indahnya kasih sayang dan kerinduan. Islam menjadikan keluarga sebagai tempat
untuk menjaga diri, yaitu menciptakan ketentraman dan keselamatan dari segala
bentuk kejahatan yang ditimbulkan oleh orang lain, sehingga keluarga harus
dijadikan tempat tinggal yang penuh dengan kebahagiaan agar seluruh anggota
keluarga betah di rumah.
Sebagimana firman Allah SWT, (QS An Nahl:
80).
وَاللَّهُ
جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُودِ
الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ
إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا
وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
Dan Allah menjadikan bagimu
rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah
(kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya
di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari
bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan
(yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu) (QS
An Nahl: 80).
Untuk mewujudkan keluarga seperti yang di
atas, haruslah bersama-sama antara suami dan istri untuk mengekalkan cinta yang
merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena, tidak dapat dipungkiri bahwa
kualitas hubungan suami dan istri dalam rumah tangga sangat mempengaruhi
keluarga tersebut menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah
Kualitas mawaddah wa rahmah di dalam rumah tangga, yang dipupuk oleh pasangan suami istri sangat menentukan bagaimana kondisi rumah tangga tersebut, apakah bahagia atau tidak. Tidak ada artinya hubungan suami istri yang tidak didasarkan pada cinta dan kasih sayang. Badan berdekatan namun ruh berjauhan.
Jadi, tidak bisa kita dipungkiri bahwa istri tidak hanya membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan segala kebutuhan material belaka.
Tetapi istri juga sangat mengharapkan dari suami perhatian yang tulus, perkataan halus, wajah cerah sumringah, senyum ceria, senda gurau yang menyenangkan, sentuhan lembut, ciuman yang mesra serta berbagai perilaku mulia yang menyejukkan hati dan mendinginkan gundahnya, bahkan itu semua melebihi daripada kebutuhan material.”.
Kualitas mawaddah wa rahmah di dalam rumah tangga, yang dipupuk oleh pasangan suami istri sangat menentukan bagaimana kondisi rumah tangga tersebut, apakah bahagia atau tidak. Tidak ada artinya hubungan suami istri yang tidak didasarkan pada cinta dan kasih sayang. Badan berdekatan namun ruh berjauhan.
Jadi, tidak bisa kita dipungkiri bahwa istri tidak hanya membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan segala kebutuhan material belaka.
Tetapi istri juga sangat mengharapkan dari suami perhatian yang tulus, perkataan halus, wajah cerah sumringah, senyum ceria, senda gurau yang menyenangkan, sentuhan lembut, ciuman yang mesra serta berbagai perilaku mulia yang menyejukkan hati dan mendinginkan gundahnya, bahkan itu semua melebihi daripada kebutuhan material.”.