Jum’at (23/08) Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letnan Kolonel Inf Jimmy Ramoz
Manalu serta pejabat jajaran Pemkab Sukoharjo mendampingi Wakil Bupati
Sukoharjo Bp. Drs. Haryanto, MM meletakkan batu pertama tanda dimulainya
pembangunan Pasar Tradisional Nguter.
Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sukoharjo, Ir. A.A. Bambang
Haryanto, M.Eng, Sc, MH, selaku Pengguna Anggaran melaporkan rencana Revitalisasi
Pasar Nguter dan Gedung Pameran/Promosi Potensi Daerah Kab. Sukoharjo ( Eks
Gedung Lowo ). Pembangunan pasar Nguter
yang disediakan dana Anggaran sebesar ± Rp 14,375 Milyard, namun dengan pelaksanaan lelang dimenangkan
sebesar ± Rp. 12,8 M bersumber dari
dana Kementerian perdagangan RI sebesar Rp. 10 M Tahun 2013 dan sisanya
diambilkan dari APBD Kab. Sukoharjo tahun 2013. Pembangunan pasar akan
dikerjakan oleh PT Rudi Persada Nusantara Surakarta dengan kunsultan Perencana dari CV.
Dekarobe Semarang serta pengawas lapangan oleh PT Agrainar Puripratama Surakarta
dengan jangka waktu pelaksanaan selama 135 hari. Pasar Nguter yang dibangun diatas tanah milik
Pemkab Sukoharjo seluas 3060 M2 akan menampung sebanyak 511 pedagang
yang terdiri dari 155 kios, 316 los serta 80 pedagang oprokan yang mangkal
disekitar pasar Nguter.
Sedangkan pembangunan Gedung Pameran/Promosi
Potensi Daerah Kab. Sukoharjo ( Eks Gedung Lowo ) dibangun diatas tanas milik
Pemkab Sukoharjo seluas ± 6517 M2 yang nantinya akan dibangun ruang
terbuka hijau, ruang pertemuan serta ruang untuk menampilkan produk unggulan
yang merupakan potensi daerah Kab. Sukoharjo dengan luas bangunan 4965 M2. Dan akan dikerjakan oleh PT. Karya Bangun Guna
Pratama Jakarta selama 158 hari dengan anggaran sebesar 22,723 m bersumber dari
APBD Kab. Sukoharjo Tahun 2013.
Wakil Bupati Sukoharjo Bp. Drs.
Haryanto, MM dalam sambutannya
menyampaikan Latar belakang pemerintah Kab. Sukoharjo melaksanakan revitalisasi
pasar tradisional adalah karena pasar tradisional mempunyai peranan strategis
dalam menggerakkan roda perekonomian daerah khususnya bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). Dengan harapan
pembangunan pasar tradisional akan dapat bertahan, berkompetensi dan bersaing
dengan pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta serta sebagai pasar
wisata yang sekaligus mempunyai keunggulan khas yaitu menjadi pusat perdagangan
jamu di wilayah Surakarta bahkan Indonesia, karena Nguter sudah terkenal
sebagai pengusaha jamu di seluruh Indonesia.
Peletakan batu pertama juga dihadiri
oleh perwakilan pedagang serta aparat desa setempat