Serangan tikus yang sangat merugikan
petani juga terjadi di ds Siwal kec. Baki sehingga masyarakat secara bersama sama
melaksanakan gropyokan tikus secara masal di bantu aparat TNI dari Koramil 08
Baki pada Rabu(23/1)
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Baki Bp Joko Indrianti S.Sos, Danramil 08 Baki Kapten
Inf Supomo, UPTD Pertanian Bp Ir Suratno,
Peserta gropyokan tikus terdiri dari TNI 10 orang, Dinas pertanian 7
orang dan masyarakat 116 orang.
Kepala
desa Siwal Bp Hendro Widodo Sp menyampaikan bahwa Serangan Hama Tikus merusak
di Lahan pertanian di wilayahnya sangat parah dan sangat merugikan petani. Luas
lahan pertanian yang ada di Ds Siwal 96 Ha, 10 % rusak akibat serangan tikus
Untuk menekan kerugikan para petani di desanya, untuk itu dengan
kerjasama antara TNI dan Petani serta masyarakat di sekitarnya diharapkan dapat
mengurangi bahkan membasmi serangan hama tikus yang ada diwilayahnya. dan saya
ucapkan kepada bapak-bapak dari TNI yang telah sudi membantu mengatasi
kesulitan para petani. Dengan metode penggropyokan pengapian, penggalian
dan pengairan pada lubang tikus merupakan metode yang paling efektif dan murah
serta hasilnya dapat memuaskan meskipun memakan tenaga yang sangat besar
dibandingkan dengan metode memakai obat atau perangkap, ungkap Bp Hendro Widodo
Sp
Komandan
Koramil 08 Baki Kapten Inf Supomo yang memimpin langsung anggotanya saat
membantu petani melaksanakan gropyokan tikus menyampaikan, kegiatan ini juga
merupakan tugas dan kewajiban anggota TNI pada "8 WAJIB TNI"
yang berbunyi : Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk
mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, Disamping itu kegiatan
ini juga untuk membangun budaya gotong royong yang selama ini sudah mulai
luntur serta untuk menumbuh kembangkan rasa persatuan dan kesatuan antara TNI
dan Rakyat.
Sementara pada Minggu (21/01) Puluhan
anggota Koramil 11 Polokarto dibawah pimpinan Peltu Triyanto Batituud yang
mewakili Danramil 11/Polokarto bersama ± 300 orang masyarakat yang sebagian
besar petani Dk. Tanjung, dan Ds. Bakalan, Kec. Polokarto melaksanakan kegiatan
penggropyokan tikus di lahan pertaniannya seluas ± 50 Ha dengan metode
pengapian, penggalian dan pengairan pada lubang yang diperkirakan merupakan
sarang tikus.
Dengan adanya kegiatan tersebut telah
berhasil menangkap sebanyak ribuan ekor tikus.