Senin (17/12/2012) Suara
kentongan yang dibunyikan berkali-kali oleh sejumlah warga menjadi peringatan
bahwa banjir sedang melanda membuat warga Dusun Kesongo
Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Sukoharjo, berlarian menyelamatkan diri dengan
membawa perlengkapan seadanya, Ibu-ibu, anak-anak dan beberapa pria berlarian
meninggalkan rumah mereka masing-masing dan mencari tempat yang lebih tinggi
untuk berlindung dari banjir.
Puluhan
warga panik berusaha menyelamatkan diri begitu mendengar suara kentongan.
Anak-anak pun tak kalah histeris menangis ketakutan. Orang-orang tua yang sudah
lanjut usia dan tidak bisa berjalan, dibopong dan digendong oleh para relawan
dari Search And Rescue (SAR) Sukoharjo. Puluhan
anggota Kodim 0726 Sukoharjo juga di terjunkan untuk membantu warga yang terluka dan tak sadarkan
diri. Sementara itu tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Sukoharjo juga membantu
warga membawakan barang-barang yang perlu diselamatkan. Sementara relawan PMI,
Sukoharjo berusaha menembus banjir guna menyelamatkan warga yang sakit untuk di
evakuasi.
Hujan
deras yang mengguyur wilayah Solo, Wonogiri Klaten dan Karanganyar membuat
sungai bengawan solo meluap dan ,
mengakibatkan rumah penduduk setempat terendam oleh air bah. Maklum, Dukuh Kesongo
berada di sisi timur tanggul Sungai Bengawan solo dan di lintasi sungai Samin Karena dusun tersebut berada di pertemuan
aliran sungai, otomatis rumah warga yang berada di dusun itu terendam air bah.
Lokasi
yang paling tinggi di dusun tersebut yakni di tanggul sebelah barat dusun atau
arah timur dusun tersebut. Sembari berlari menuju tempat aman di pingir dusun,
masing-masing warga membawa berbagai barang yang bisa diselamatkan dari rumah
mereka. antara lain membawa kasur, bantal, binatang ternak, tikar dan
sebagainya.
Begitu
sampai semua warga diminta masuk ke dalam truk milik TNI. Puluhan warga lalu
dilarikan ke lokasi yang lebih aman di Kantor Kepala desa Tegalmade. Di tempat
pengungsian itu, warga yang terluka diobati. Warga yang lain juga diminta untuk
tenang.
Kondisi
tersebut adalah sekelumit cerita dalam simulasi tanggap bencana banjir yang
digelar BPBD (Badan penanggulangan bencana daerah) dengan melibatkan semua unsu
antara lain Kodim 0726 Sukoharjo, relawan SAR Sukoharjo, Tagana Sukoharjo PMI Sukoharjo, Dinkes Kab Sukoharjo Dinas
Sosial Kab Sukoharjo serta warga Dusun Kesongo Ds Tegalmade Kec. Mojolaban.
Kadus
II Kesongo Bpk Sumanto (Bayan) , mengatakan di Dusun Kesongo terdapat lebih
dari 190 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga lebih dari ±800 jiwa. Bila memasuki
musim hujan warga di himbau untuk waspada Khususnya warga Rt 1dan Rt 4 Rw 2 yang
dekat dengan aliran sungai Samin dan
bengawan Solo. Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Suprapto, menyebutkan
empat daerah langganan banjir seperti
Kadokan dan Langenharjo di Kecamatan Grogol. Laban, Gadingan, dan Tegalmade
(Mojolaban), Semua unsur terkait hendaknya dapat bersinergi untuk mengantisifasi
bencana alam khususnya banjir, Di samping itu kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan dan melatih masyarakat yang terkena dampak bencana, bila
suatu saat terjadi banjir. Selain itu, kata dia, simulasi itu juga untuk
menyiagakan para relawan di Sukoharjo.
Dandim 0726
SKH yang di wakili Kasdim 0726 Sukoharjo Mayor ARH Tjatur Supriono mengatakan bahwa
Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai tugas pokok yang dinamakan Operasi
Militer Selain Perang. Peraturan ini berdasarkan tupok TNI, pasal 7 ayat 2.b.
Dan undang-undang No.34/th 2004 tentang TNI. Salah satunya penanganan bencana
alam. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia berada di daerah rawan bencana;
seperti gempa bumi dan tsunami, tanah longsor, banjir dan sebagainya.
Penanganan
bencana di Indonesia memang dikelola oleh Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana (Bakornas PB), namun tanpa peran serta seluruh elemen
masyarakat, mustahil penanganan yang baik akan tercapai.
Salah satu elemen yang cukup memadai dalam penanggulangan bencana terutama di lapangan adalah TNI. Sebab TNI mempunyai peralatan dan operasi kerja yang terstruktur dengan baik; meliputi Sumber Daya Manusia, Pelayanan Kesehatan, Transportasi dan lainnya. Hanya saja masyarakat mungkin menilai TNI lamban dalam bergerak. Sebenarnya yang terjadi adalah TNI sebagai alat negara dalam setiap melaksanakan tugasnya harus melalui prosedur yang berlaku. Dalam hal ini Pemda yang mengalami bencana hendaknya bekerjasama dengan TNI agar penanganan dapat berlangsung cepat dan tepat sasaran. Kerjasama yang baik antara Departemen / Lembaga seperti BMG, BASARNAS, BAKOSURTANAL dan instansi terkait lainnya dengan TNI mutlak dilakukan demi menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Salah satu elemen yang cukup memadai dalam penanggulangan bencana terutama di lapangan adalah TNI. Sebab TNI mempunyai peralatan dan operasi kerja yang terstruktur dengan baik; meliputi Sumber Daya Manusia, Pelayanan Kesehatan, Transportasi dan lainnya. Hanya saja masyarakat mungkin menilai TNI lamban dalam bergerak. Sebenarnya yang terjadi adalah TNI sebagai alat negara dalam setiap melaksanakan tugasnya harus melalui prosedur yang berlaku. Dalam hal ini Pemda yang mengalami bencana hendaknya bekerjasama dengan TNI agar penanganan dapat berlangsung cepat dan tepat sasaran. Kerjasama yang baik antara Departemen / Lembaga seperti BMG, BASARNAS, BAKOSURTANAL dan instansi terkait lainnya dengan TNI mutlak dilakukan demi menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban bencana alam.