Sebanyak 60 siswa Kuliyyatul Mu’allimin Al Islamiyah (KMI)
Ponpes Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Jumat (28/9) kemarin mengikuti
pelatihan baris berbaris (PBB) yang diampu oleh Tim dari Koramil Grogol. Peserta terbagi atas 2 peleton, dimulai sekitar pukul 06.30 di Lapangan
Pringgolayan, Serengan, Surakarta, dengan disaksikan oleh Direktur Ponpes
Ustadz Wahyuddin, Danramil Grogol Kapten Kurniawan Jayadi, Kapolsek Grogol AKP
Agus Setyono dan Camat Grogol Agustinus Setyono.
Dijelaskan Ustad Wahyudin, kegiatan pelatihan PBB tersebut baru
pertama kali dilaksanakan dengan bekerjasama dengan aparat TNI.
“Dasar pendidikan di Pondok kami adalah mengutamakan disiplin
ibadah, disiplin belajar, disiplin bahasa dan disiplin ahklaq serta disiplin
lingkungan. Untuk bisa menguasai semuanya itu perlu dilatih dengan membentuk
mental dan jiwa disiplin. Dan latihan PBB menjadi salah satu media untuk
melatih kedisiplinan. Selain itu manfaatnya juga bisa membentuk tim yang solid
yang bisa bermanfaat untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Kali ini kita mulai
bersinergi dengan mengajak TNI untuk menjadi pelatihnya.”tandas Ustadz
Wahyuddin.
Ditambahkan Ustadz Wahyudin, pihaknya berharap masih bisa
melakukan kerja sama untuk kegiatan jangka panjang dengan aparat TNI.
“Kedepan, kita akan lihat hal-hal menguntungkan untuk bisa
menjalin kerjasama dengan TNI, akan kita formulasikan kegiatan yang pasti agar
bisa saling bekerjasama.”ungkapnya.
Selain itu, tujuan lain dari kegiatan ini juga upaya hilangkan
image Ponpes Al-Mukmin Ngruki sebagai sarang teroris.
Sementara itu Danramil Grogol, Kapten Inf Kurniawan Jayadi mengatakan
kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang juga dilakukan untuk
semua sekolah di wilayah Kab. Sukoharjo dalam hal pembinaan PBB. “Terkait dengan maraknya kejadian teror
yang dikaitkan dengan Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, kita juga menyayangkan. Namun
diketahui, pihak ponpes cukup terbuka bahkan mempersilahkan TNI atau pihak lain
untuk melihat secara dekat apa yang diajarkan Ponpes Al-Mukmin Ngruki untuk siswanya. Bila perlu
mempersilahkan anak-anak dari anggota TNI atau Polri untuk masuk ikut belajar
di Ponpes Al-Mukmin Ngruki dan membuktikan bahwa sistem pelajaran tidak seperti yang
dituduhkan.”tandasnya.